Sandiaga Akan Bahas Stunting hingga Rumah Siap Kerja

Minggu, 17 Maret 2019 09:47 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan salam ibu jari dan telunjuk usai menghadiri pelatihan kewirausahaan di Pasar Minggu, Jakarta, Ahad, 3 Maret 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat cawapres yang sedianya digelar pada malam hari ini diperkirakan bakal banyak membahas soal stuting hingga bonus demografi.

Baca: Tinggalkan Bisnis Demi Politik, Sandiaga Uno: JK Mentor Saya

Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ledia Hanifa Amaliah, pihaknya akan berfokus pada penguatan ketahanan keluarga untuk melindungi anak Indonesia. Hal ini didasari oleh banyak persoalan anak bersumber dari kerentanan keluarga.

Ledia mengatakan beberapa keluarga memiliki ketahanan yang tidak kuat, salah satunya karena mengalami kemiskinan dan pemiskinan sehingga penghambat tumbuh kembang anak. Persoalan yang muncul kemudian adalah anak kurang gizi, yang selanjutnya pada anak tumbuh kerdil atau stunting dan penurunan kecerdasan anak.

Dengan kondisi tersebut bonus demografi yang disebut-sebut Indonesia diperoleh pada 2035 bisa menjadi bencana bila kualitas anak-anak saat ini tidak baik.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan bahwa para guru honorer kesejahteraannya harus diperhatikan untuk memberikan rasa keadilan, sebelum meningkatkan kualitasnya. Materi lain yang disiapkannya untuk debat cawapres terkait isu pendidikan yang intinya bukan hanya mendidik anak-anak muda yang cerdas, tapi juga berakhlaktul kharimah memiliki karakter kuat dan budi pekerti.

Sandiaga menyebutkan bahwa pihaknya ingin mendorong pendidikan yang tuntas dan berkualitas. Dengan begitu, kurikulum ke depan dipastikan tidak hanya menjejali siswa dengan begitu banyak beban pelajaran, sehingga peserta didik dan pendidiknya kerepotan karena terlalu banyak beban kurikulumnya.

Tak hanya itu, Sandiaga juga akan memperkenalkan konsep Rumah Siap Kerja untuk menanggulangi pengangguran di Indonesia, terutama di kalangan kaum muda. Konsep ini diperkenalkannya sebagai suatu solusi untuk memberikan jalan keluar bagi kaum muda yang menganggur di daerah perkotaan dan perdesaan, yang mencari lapangan kerja maupun berkeinginan untuk menjadi wirausaha.

"Indonesia memiliki kurang lebih 7 sampai 8 juta pengangguran, di mana sebagian besarnya adalah anak-anak muda di usia produktif," kata Sandiaga.

Dengan bonus demografi yang dimiliki di masa mendatang, menurut Sandiaga, masalah pengangguran bakal jadi masalah besar di kemudian hari. Terlebih, bila hal tersebut tidak ditanggulangi dengan strategi dan program yang baik dan terintegrasi.

Baca: Debat Pilpres Ketiga, Ma'ruf Amin Tak Akan Serang Sandiaga

Lebih jauh Sandiaga menyebut tingkat pengangguran Indonesia meningkat 5,34 persen pada kuartal ketiga tahun 2018. Sebelumnya pada kuartal pertama tahun lalu angkanya sebesar 5,13 persen.

ANTARA

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

3 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

5 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

8 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

20 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

29 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

30 hari lalu

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

Sandiaga Uno merespons keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat domestik yang dinilai lebih mahal ketimbang tiket penerbangan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

30 hari lalu

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

30 hari lalu

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

Soal wacana PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Kutip Ceramah Gus Miftah soal perlunya kesatuan atau ukhuah yang kuat untuk kemajuan bangs.

Baca Selengkapnya

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

31 hari lalu

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf juga selalu berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait polemik film horor Kiblat.

Baca Selengkapnya