TEMPO.CO, Medan - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku dirinya tidak akan mengambil posisi menyerang dalam debat pilpres mendatang. Pasalnya, menurut dia, debat pilpres adalah forum untuk beradu argumentasi dan memberikan solusi.
Baca: TKN Jokowi - Maruf Kaji Kritik JK Soal Tunjangan Pengangguran
"Intinya bahwa program yang sudah dikerjakan (Jokowi) sudah bagus, dan ke depan akan lebih bagus. Kita jelaskan alasan dan solusi. Itu saja," katanya di sela-sela kegiatannya di Medan, Sumut, Sabtu, 9 Maret 2019.
Oleh karena itu, menurut Ma'ruf Amin, dalam debat pilpres mendatang pihaknya akan lebih santai menghadapi pertanyaan yang akan diajukan ke dirinya. "Tidak perlu banyak jurusnya. Jurua bertahan dan langkah ke depan saja," ucap dia.
Lebih jauh Ma'ruf Amin mengaku telah memiliki 'senjata rahasia' untuk menghadapi debat pilpres ketiga pada Ahad pekan depan. Dalam debat tersebut, Ma'ruf Amin akan berhadapan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
"Tentu sudah disiapkan. Senjata rahasia harus disimpan," kata Ma'ruf Amin "Senjata rahasia' juga jangan dibuka, namanya rahasia."
Namun Ma'ruf Amin tidak menjelaskan senjata rahasia apa yang akan digunakan saat debat tersebut. Yang pasti, kata dia, tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat.
Debat pilpres, menurut Ma'ruf Amin, itu sama saja dengan tradisi diskusi NU yakni 'bahtsul masail'. "Seperti bahtsul masail saja, cuma cakupan lebih luas," ucapnya.
Seperti diketahui debat pilpres ketiga akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, pada Ahad, pekan depan, 17 Maret 2019. Debat itu akan mengambil tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Baca: Ma'ruf Amin Curhat Ide Wisata Halalnya Dicontek Sandiaga
Debat itu akan dijalani kedua cawapres. Nantinya dalam debat tersebut, Ma'ruf Amin akan menghadapi calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
ANTARA