Darmin Nasution Komentari Surplus Neraca Perdagangan

Jumat, 15 Maret 2019 14:15 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution memberikan keterangan kepada wartawan usai melantik tiga pejabat baru BP Batam di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan meski neraca perdagangan pada Februari 2019 mengalami surplus, pemerintah masih perlu bekerja lebih keras lagi. Terutama untuk menjaga kondisi neraca menjadi lebih stabil dan berkelanjutan.

Baca juga: BPS: Neraca Perdagangan Februari Surplus Setelah Defisit 4 Bulan

"Butuh kerja jauh lebih keras lagi untuk membuat neraca perdagangan dan transaksi berjalannya bisa jadi konsisten lebih baik," kata Darmin ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 15 Maret 2019.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan neraca perdagangan pada Februari 2019 surplus sebesar US$ 330 juta. Surplus tersebut disumbangkan neraca ekspor-impor dari non migas yang surplus sebesar US$ 790 juta.

Surplus tersebut terjadi setelah selama empat bulan mengalami defisit. Meskipun neraca dagang mengalami surplus, baik posisi impor atau ekspor keduanya tercatat sama-sama menurun.

Apalagi, Darmin melanjutkan, saat ini kondisi perekonomian dunia juga masih akan melambat. Kondisi tersebut, salah satunya mulai terlihat dengan menurunnya nilai ekspor Indonesia ke tiga negara tujuan utama seperti Cina, Amerika Serikat dan Jepang.

BPS memang mencatat pada Februari 2019, pangsa ekspor Indonesia ke tiga negara yakni Cina, Amerika Serikat, dan Jepang menurun. Padahal pangsa pasar ekspor untuk ketiga negara tersebut sepanjang Januari-Februari 2019 mencapai 13,52 persen, 11,54 persen dan 9,24 persen.

Darmin juga menjelaskan, pemerintah memang perlu menggenjot ekspor untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, pemerintah juga perlu menjaga impor supaya merosot tak terlalu tajam.

"Jadi saya melihat kami harus bukan hanya perhatian ke ekspor saja tapi juga pada Produk Domestik Bruto tetapi juga impornya," kata Darmin.

Kendati demikian, Darmin Nasution juga menjelaskan efek posisi impor tersebut tidak bisa dilihat pengaruhnya dalam jangka pendek. Tetapi bisa berpengaruh dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan. Artinya, pemerintah masih memiliki ruang untuk memperbaiki neraca perdagangan serta pada di saat bersamaan tak kehilangan momentum menjaga pertumbuhan ekonomi.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

12 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

12 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

17 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

18 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya