Susi Pudjiastuti Sebut Syarat Mutlak Penegakan Hukum Perikanan

Sabtu, 9 Maret 2019 11:50 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan terkait penangkapan kapal Vietnam, di Bandung, Jawa Barat, Senin, 25 Februari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Abu Dhabi - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan salah satu kiat keberhasilannya dalam penegakan hukum perikanan tak lepas dari karena ada dukungan political will yang kuat, termasuk dari pimpinan negara.

Baca: Indonesia Kaji Tata Kelola Perikanan di Sela World Ocean Summit

Hal itu disampaikan Susi ketika menjawab pertemuan Sekretaris Jenderal Badan Lingkungan Persatuan Emirat Arab atau PEA, Shaikha Salem Al Dhaheri di St. Regis Saadiyat Island Resort, Abu Dhabi. Dalam pertemuan bilateral itu Shalikha bertanya soal pengelolaan perikanan di Indonesia.

Terlebih, saat ini ketersediaan ikan secara global telah menurun. Oleh karena itu sudah saatnya negara di dunia secara bersama-sama membuat peraturan pengelolaan laut yang ramah lingkungan.

Lebih jauh Susi Pudjiastuti mengatakan diperlukan adanya political will yang kuat, termasuk dari pimpinan negara yang mendukung dikeluarkannya aturan di bidang perikanan. Menurut dia, juga diperlukan transparansi pemerintah dan pengusaha dalam membahas masalah perikanan.

Advertising
Advertising

“Dalam kegiatan perikanan, juga diperlukan adanya transparansi (keterbukaan) antara pemerintah dan pelaku usaha perikanan dalam membahas masalah yang ada,” kata Susi dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 9 Maret 2019.

Di dalam pertemuan di sela-sela penyelenggaraan World Ocean Summit 2019 yang dilaksanakan oleh The Economist itu disebutkan bahwa kurang lebih 700 nelayan PEA umumnya melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan yang tidak terlalu dalam. Dengan pola tersebut, kegiatan perikanan tidak ramah lingkungan yang telah berlangsung selama ini memberikan ancaman terhadap kondisi ekosistem perikanan yang ada.

Shaikha mengatakan guna menyelamatkan kondisi perairan PEA tersebut, pemerintah tengah berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengeluarkan beberapa peraturan yang melarang penggunaan alat tangkap ikan yang merusak lingkungan seperti jaring dan bubu. Pemerintah PEA akan membatasi izin penggunaan alat tangkap ikan yang diperbolehkan berupa pancing saja.

Menurut Shaikha, untuk melakukan agenda kebijakan tersebut, Pemerintah PEA ingin belajar dari pengalaman pemerintah Indonesia dalam menghadapi resistensi masyarakat yang sekiranya tidak berkenan dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah.

Lebih lanjut Shaikha juga membagikan salah satu capaian pemerintah PEA dalam melindungi spesies dugong. Saat ini, spesies dugong merupakan salah satu ikan yang statusnya sudah terancam punah dan dilindungi secara global.

Shalikha menyatakan bahwa populasi dugong pada area yang dilindungi di perairan PEA telah mencapai 3 ribu ekor. Hal ini menjadikan PEA sebagai wilayah dengan populasi dugong kedua terbanyak di dunia setelah Australia.

Baca: Menteri Susi Pamer Tas Ganepo: Dilindas Mobil Bisa Balik Lagi

Di akhir pertemuan, Shaika megundang Susi Pudjiastuti untuk melihat area konservasi dugong dimaksud pada kesempatan berikutnya. Hal ini juga untuk menjajaki kemungkinan kerja sama lanjutan dua negara.

Berita terkait

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

3 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

3 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

8 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

15 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

33 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Daftar Pekerja yang Berhak Mendapat THR, 6 Jalan Tol Fungsional Saat Mudik

Berikut daftar pekerja yang berhak mendapat THR. Cek status magang dan honorer.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya