CEO Grup AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan saat Pembukaan AirAsia Travel Fair di Kota Kasablanka Jakarta, Kamis 9 Februari 2017. Tempo/Tongam sinambela
TEMPO.CO, Jakarta - AirAsia Indonesia sudah menyiapkan dana untuk pembelian Citilink. Dana tersebut berasal dari AirAsia Grup, induk perusahaan internasional Air Asia Indonesia.
"Dana masih rahasia, kami di Thailand juga sedang mengincar akuisisi satu perusahaan airline. Kami segrup ini besar lho, nomor 4 di Asia, jangan hanya dilihat dari Indonesianya," ungkap Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) Dendy Kurniawan, Selasa, 5 Maret 2019.
Dia menegaskan AirAsia ingin maskapai Citilink nantinya menggunakan branding di bawah operasional payung AirAsia.
Dia menilai, induk perusahaan Citilink yaitu Garuda Indonesia dan AirAsia sama-sama listed company atau perusahaan yang melantai di bursa. Dengan adanya sinergi, indikator biaya atau cost kedua perusahaan tersebut akan turut terpangkas.
"Kami tertarik kalau memang dari pihak pemegang saham Citilink juga menyambut baik ya syukurlah. Namun, kalau tidak juga tidak apa-apa, namanya bisnis," tuturnya.
Sebelumnya Direktur Utama Garuda Indonesia IGN Askhara Danadiputra mengatakan, kinerja Citilink Indonesia sudah cukup baik dan belum ada pembahasan soal penjualan anak usaha.
Dia mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana maupun arahan dari pemegang saham untuk menjual Citilink Indonesia kepada AirAsia Indonesia. "Kondisi Citilink lebih baik dari AirAsia, apalagi sekarang dengan managemen Garuda yang baru," kata Askhara, Selasa, 5 Maret 2019.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
8 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.