Rangkaian LRT Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin, 23 Juli 2018. Selain itu, pengerjaan proyek dua jembatan Musi, Musi IV dan Musi VI, dua jembatan layang Keramasan, serta simpang Bandara SMB II, dikebut. Jembatan Ampera, yang merupakan ikon kota empek-empek tersebut, juga dipercantik. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
TEMPO.CO, Palembang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yakin moda Light Rail Transit atau LRT Palembang yang terintegrasi dengan Bus Damri dan Bus Rapit Transit Trans Musi akan meningkatkan penggunaan LRT. Apalagi, tarifnya hanya Rp 7.000.
"Salah satunya penerapan satu tarif untuk LRT dan fider-fider," kata Budi Karya di Palembang, Senin, 4 Maret 2019.
Sebagai kota pertama di Indonesia memiliki LRT, moda transportasi di Kota Palembang dan Sumatera Selatan (Sumsel) masih jauh dari ideal. Bahkan, Budi Karya mengatakan, butuh waktu untuk mewujudkan moda transportasi ideal.
Menurutnya butuh waktu 10 sampai 15 tahun agar moda transportasi ideal mencapai taraf ideal yang ramai digunakan masyarakat. Bahkan, Singapura butuh waktu 15 tahun, untuk sampai ideal.
Dia juga menerangkan, saat ini perkembangan moda transportasi di Sumatera Selatan sudah melalui sekitar 5-7 tahun. Artinya, tinggal sisa beberapa tahun lagi untuk menjadikan moda transportasi di Sumatera Selatan khususnya di Palembang bisa ideal.
Budi mengatakan, moda transportasi di Palembang butuh sekitar 10 tahun lagi, untuk ideal karena LRT harus diikuti pengumpan-pengumpan yang lain.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan bakal mengeluarkan kebijakan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumsel wajib menggunakan LRT pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, Pemprov Sumatera Selatan bakal memberikan kartu e-money secara gratis kepada ASN untuk dipergunakan naik LRT Palembang, kereta ringan pertama kali di Indonesia tersebut. "Untuk waktu pelaksanaannya masih kami kaji," ujarnya.