Lifting Migas Ditarget 2 Juta Barel, Begini Strategi Pemerintah

Minggu, 24 Februari 2019 14:39 WIB

Wakil Mentri ESDM Arcandra Tahar mengunjungi salah satu stan peserta pameran International Indonesia Gas Infrastructure Conference & Exhibition IndoPIPE 2018 di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 25 September 2018. IndoPIPE adalah konferensi dua tahunan untuk para eksekutif industri minyak dan gas, infrastruktur gas, dan para profesional saluran pipa yang terlibat dalam komisioning, operasi dan pemeliharaan infrastruktur dan pipa gas, untuk berbagi praktik internasional terbaik dan teknik terbaru serta pembaruan teknologi baru. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan angka lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional tahun ini bakal mencaai 2,02 juta barel oil per day (BOEPD). Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengaku optimis meski target ini melebihi target tahun sebelumnya.

BACA: Produksi Pertamina Hulu Energi per September 2018 Lampaui Target

“Semua usaha akan kami lewati. Untuk produksi dari lapangan-lapangan migas eksisting berusaha dilakukan peningkatkan produksi,” kata Arcandra seperti dikutip dari situs setkab.go.id, Sabtu 23 Februari 2019.

Adapun, sepanjang tahun 2018 kemarin, realisasi lifting migas hanya mencapai angka 1,92 juta barel per hari dari target 2 juta barel per hari. Angka ini setara minyak atau sebesar 95,85% dari yang ditargetkan dalam APBN dan juga turun 3,42% dari realisasi tahun sebelumnya.

Archandra menjelaskan untuk mencapai target itu, dirinya telah menyiapkan tiga strategi. Ia mengklasifikasikan strategi menggenjot produksi migas tersebut dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Advertising
Advertising

BACA: Juli 2018, Sri Mulyani: Realisasi Lifting Minyak Lebih Rendah

Menurut Archandra, strategi jangka pendek dalam 2 sampai 3 tahun mendatang adalah dengan cara fracturing dan balace driling untuk mempercepat produksi dari lapangan migas yang existing. Sedangkan untuk jangka menengah, pemerintah tengah menggalakkan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk aset yang produktif.

“Pertamina akan aktif di sini. Tapi waktunya agak lama bisa 7 sampai 10 tahun baru mendapatkan respons,” kata Arcandra.

Sementara itu, metode jangka panjang yang diterapkan pemerintah akan ditempuh dengan cara melakukan eksplorasi lapangan migas. Pemerintah pun berharap kegiatan eksplorasi ke depan rasio keberhasilannya di atas 20 persen atau setiap lima kali eksplorasi baru sehingga berhasil ditemukan satu cadangan baru.

Apalagi, saat ini pemerintah telah memiliki cukup dana untuk menopang eksplorasi atau penemuan lapangan baru. Jumlah dana tersebut ada dalam bentuk komitmen kerja pasti kontrak kerja sama sistem gross split sebesar USD 2,1 miliar, dimana sebesar USD 1,1 miliar diantaranya bisa digunakan untuk kegiatan eksplorasi.

Baca berita tentang Migas lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

8 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

39 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

39 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

29 Februari 2024

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

Pertamina EP menyebut temuan cadangan migas di Jawa Barat masih dalam evaluasi teknis, sehingga jadwal produksinya masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

15 Februari 2024

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

Peningkatan impor nonmigas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya dengan andil peningkatan 2,55 persen.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Prabumulih akan Lakukan Pengeboran di 22 Titik Sumur

28 Januari 2024

Pertamina EP Prabumulih akan Lakukan Pengeboran di 22 Titik Sumur

PT Pertamina EP (PEP) Zona 4 Prabumulih Field berhasil menyelesaikan pengeboran sumur PMN 12, 13, 14, pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Venezuelan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sektor Migas

27 Januari 2024

Indonesia-Venezuelan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sektor Migas

Kerja sama strategis di sektor minyak dan gas bumi (Migas) antara Indonesia dan Venezuela mencapai tonggak baru.

Baca Selengkapnya

PGN Teken Kerja Sama Pasokan Gas dari Dalam Negeri

26 Januari 2024

PGN Teken Kerja Sama Pasokan Gas dari Dalam Negeri

Subholding Pertamina, PT PGN Tbk, menandatangani nota kesepahaman untuk mendapat pasokan gas alam cair alias LNG dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

25 Januari 2024

Sindikat Pengoplos Gas Elpiji di Pulau Bangka Ditangkap, Ratusan Tabung Gas Disita

Jojo menuturkan praktik pengoplosan gas elpiji subsidi dan non subsidi tersebut sudah berjalan lebih dari empat bulan.

Baca Selengkapnya