TEMPO.CO, Jakarta -Kerja sama strategis di sektor minyak dan gas bumi (Migas) antara Indonesia dan Venezuela mencapai tonggak baru. Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Arifin Tasrif, dan Menteri Perminyakan Venezuela, Pedo Rafael Tellechea.Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dan mendukung inisiatif Kerjasama Selatan-Selatan.
"Energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, kami mencatat bahwa kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang Migas," ujar Menteri Arifin, dalam keterangan resmi Kementerian ESDM pada Jumat, 26 Januari 2024.
MoU tersebut mencakup berbagai bidang kerja sama, seperti bisnis hulu migas, penerapan teknologi peningkatan perolehan minyak, pengembangan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan di sektor energi, penyimpanan dan penangkapan karbon, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Kesepakatan ini juga memberikan ruang bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan swasta untuk menjalankan kegiatan bisnis tanpa melanggar kontrak dan perjanjian yang telah ada.
Dalam kerangka perjanjian tersebut, PT. Pertamina (Persero), melalui Pertamina International EP (PIEP), berpotensi menjajaki peluang akuisisi blok-blok migas baru di Venezuela. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat eksistensi PIEP yang sebelumnya telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).
Menteri Perminyakan Venezuela, Pedo Rafael Tellechea, yang juga menjabat sebagai Presiden Petroleos de Venezuela (PDVSA), menekankan bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif terhadap prospek Venezuela di pasar Asia.
Duta Besar RI untuk Venezuela, Imam Edy Mulyono, menyoroti pentingnya Venezuela sebagai mitra strategis bagi Indonesia di sektor energi. Venezuela, dengan potensi sumber daya energi minyak dan gas yang tinggi, dianggap sebagai mitra yang strategis dan potensial bagi Indonesia.
Delegasi Indonesia yang turut serta dalam penandatanganan MoU ini dipimpin oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, didampingi oleh Duta Besar RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono, Direktur Utama PT Pertamina International Exploration & Production (PIEP) Jaffee Arizon Suardin, dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro.
Pilihan Editor: Respons Gibran soal Beras Bulog Ditempeli Stiker Prabowo-Gibran: Nanti Saya Cari