Bio Farma Sukses Uji Klinis Fase 1 Vaksin Baru Tifoid

Jumat, 22 Februari 2019 23:45 WIB

Gedung Biofarma di Jalan Pasteur, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -Vaksin baru tifoid hasil riset bersama Bio Farma, Universitas Indonesia, Rumah Sakti Cipto Mangunkusumo, dan International Vaccine Institute (IVI) Korea sudah melewati Uji Klinis Fase 1.

BACA: Menteri BUMN Rombak Direksi Pindad dan Bio Farma

“Melalui kolaborasi dengan IVI dan para ahli dari beberapa Universitas di Indonesia, kami akan menyelesaikan program pengembangan uji klinis sehingga vaksin tifoid konjugat ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secepatnya dan memberikan perlindungan menyeluruh bagi masyarakat,” kata Direktur Perencanaan Dan Pengembangan Bio Farma, Adriansjah Azhari, dikutip dari siaran pers Bio Farma yang diterima Tempo, Jumat, 22 Februari 2019.

Uji Klinis Fase 1 vaksin baru tifoid yakni vaksin konjugat tifoid tersebut melibatkan orang dewasa dan anak-anak di Indonesia. Hasil uji klinis tersebut menyimpulkan vaksin tersebut aman dan berpotensi menghasilkan respon imun protektif. Pengembangan vaksin tersebut dilakukan dengan tranfer teknologi pada produsen vaksin dan antisera di Indoensia. Saat ini, studi Fase II vaksin baru tifoid tersebut sedang berlangsung.

“Kami bangga atas kolaborasi yang sukses dengan tim dari Universitas Indonesia / Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan mitra kami dari IVI, sehingga memberikan hasil yang sangat positif dari studi fase I ini. Ini adalah pencapaian penting dalam upaya kami untuk mengembangkan vaksin tifoid konjugat baru,” kata Kepala Divisi Surveilans Dan Uji klinis, Bio Farma, Novilia Sjafri Bachtiar, dikutip dari rilis tersebut, Jumat, 22 Februari 2019.

Advertising
Advertising

BACA: Bio Farma Targetkan Vaksin Tipus Termuktahir Rampung di 2019

Direktur Jenderal IVI, Jerome Kim mengatakan, riset vaksin baru itu membuka jalan pengembangan ke tahapan uji klinis lebih lanjut. “Riset juga membuka jalan untuk pengembangan tahapan uji klinis lebih lanjut dari vaksin ini, sehingga vaksin tifoid konjugat dapat lebih cepat masuk ke pasaran,” kata dia, Jumat, 22 Februari 2019.

Direktur Program Tifoid IVI, Sushant Sahastrabuddhe mengatakan, riset ini sekaligus menjadi langkah penting pengembangan vaksin tifoid jenis baru. Riset tersebut bertujuan melihat aspek kemanaan dan imunogenisitas vaksin konjugat tifoid VI-DT yang baru. Hasilnya mendpati vaksin aman dan imunogenik pada orang dewasa dan anak-anak usia di atas 2 tahun. “Riset ini merupakan langkah penting menuju pengembangan vaksin tifoid VI-DT yang dapat melindungi dunia, khususnya yang paling rentan terhadap demam tifoid ini anak-anak,” kata Sushant, Jumat, 22 Februari 2019.

Demam tifoid yang disebabkan bakteri Salmonella typhi diperkirakan masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian global, dengan jumlah angka kematian bisa menembus 200 ribu orang per tahunnya di dunia. Demam tifoid juga menyerang anak-anak, terutama di daerah endemik. Vaksinasi tifoid merupakan salah satu cara mencegah penyakit ini, tapi vaksin tifoid konvensional tidak dianjurkan untuk anak-anakdi bawah usia dua tahun.

Baca berita tentang Bio Farma lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

23 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

35 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya

Dosen UPI Bandung Kembangkan Vaksin Matematika untuk Siswa SD-SMP

5 Januari 2024

Dosen UPI Bandung Kembangkan Vaksin Matematika untuk Siswa SD-SMP

Dosen peneliti di UPI mengembangkan dan memproduksi alat peraga Matematika yang disebut Vaksin Matematika.

Baca Selengkapnya