Kemenperin Dukung Swiss Latih Startup Ekspor Produk

Reporter

Antara

Senin, 11 Februari 2019 12:17 WIB

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, pada acara Temu Bisnis IKM Alat Angkut (Kendaraan Pedesaan) di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2017.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) mendukung Swiss untuk melatih usaha rintisan atau startup asal Indonesia untuk dapat mengekspor produknya ke mancanegara.

Baca juga: 2019, Mandiri Capital Bakal Bidik Startup di Tigas Sektor Ini

"Kami berharap langkah ekspansi 'startup' ke pasar internasional menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor produk indutri digital dan kreatif, serta memperkuat merek Indonesia sebagai industri kreatif dan digital," kata Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin, 11 Februari 2019.

Gati menyampaikan hal tersebut pada pra-pembukaan dan seminar Asian Entrepreneurship Training Program (AETP) di Jakarta. Seminar yang menghadirkan pembicara dari AETP, SwissCham, dan Estubizi Network ini mengupas tentang program, peran, dan pemberdayaan usaha rintisan.

Gati mengatakan SwissChamp yang merupakan kumpulan perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia merupakan peluang bagi para usaha rintisan untuk memperluas jaringan.

AETP menyelenggarakan Swiss-Indonesia Acceleration Startup Program, yakni kegiatan akselerasi usaha rintisan yang memungkinkan terbukanya akses ekosistem usaha rintisan Swiss dan Indonesia.

Program ini dilaksanakan secara paralel di Swiss dan Indonesia dengan waktu yang bersamaan, sehingga peserta program di Swiss dan Indonesia dapat saling berinteraksi.

"Pelaksanaannya selama enam bulan dimulai pada April 2019, bentuknya pelatihan berbasis simulasi, pembinaan tim individu, pencarian mitra, serta akses ke investor dan inkubator yang serasi dengan usaha mereka," kata Gati.

Manajer Project Manager AETP Max Weber menyampaikan Indonesia memiliki banyak talenta yang kreatif dan inovatif sehingga diperlukan kesempatan bagi mereka mengembangkan pasar dan jaringan ke tingkat internasional melaui program ini.

"'Startup' di Indonesia perlu memahami bagaimana kebutuhan pasar di luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat menembus pasar global dengan produk yang mereka miliki," kata Weber.

Ia optimistis program ini dapat berjalan dan mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas startup Indonesia.

ANTARA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

7 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

11 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

12 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya