JK: Agar Maju, Petani dan Industri Manufaktur Harus Bekombinasi

Minggu, 3 Februari 2019 10:30 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara di Kadin Talk di Menara Kadin, Jakarta, 31 Januari 2019. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, BATAM -- Indonesia harus bergerak menjadi negara berbasis industri jika ingin mengejar pertumbuhan ekonomi minimal 7 persen.

Simak: Inalum Resmi Bentuk Institut Industri Tambang dan Mineral

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan transformasi menjadi negara berbasis industri adalah hal yang mendesak. Dia menyebutkan saat ini, pendapatan petani rata-rata hanya Rp1 juta per bulan, sedangkan pekerja sektor manufaktur memiliki pendapatan rata-rata Rp3 juta per bulan.

"Agar Indonesia maju, maka harus kombinasi petani dan manufaktur. Lihat ini, 16 hektare (ha) kawasan industri [yang menampung 7.000 pegawai] setara dengan hampir 30.000 ha sawah," papar JK seperti dilansir Bisnis.com, Sabtu 2 Februari 2019.

Dia mengatakan pembangunan manufaktur dalam skala luas juga diperlukan karena angkatan kerja terus tumbuh. Saat ini, ada lebih dari 120 juta angkatan kerja di Indonesia.

Advertising
Advertising

Untuk mendukung pengembangan manufaktur, JK menyatakan pemerintah akan memberi dukungan bagi industri melalui kebijakan pemerintah yang ramah industri hingga penyediaan infrastruktur. Selain itu, dibutuhkan entrepreneurship dan dukungan teknologi untuk kemajuan oleh institusi pendidikan.

Batam yang dicita-citakan sebagai kawasan Industri dan dapat menyaingi Singapura sekarang dinilai sudah tidak lagi memiliki keunggulan wilayah.

Kawasan perdagangan bebas yang 20 tahun lalu menjadi keunggulan Batam, saat ini juga dinikmati oleh kawasan lain di Indonesia. Pasalnya, Indonesia telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas Asia Tenggara serta dengan sejumlah negara lain secara bilateral.

"Bea masuk [ke Indonesia dari Asia Tenggara) sekarang sama-sama nol. Maka, persaingan adalah sisi lebih riil yakni siapa lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat," terangnya.

Pemerintah mengungkapkan saat ini fokus untuk menyatukan birokrasi Batam. Dualisme walikota dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam akan diakhiri melalui revisi sejumlah aturan, di mana pemerintahan kota akan ex officio menjadi kepala BP Batam.

"Yang utama sekarang adalah mengharmoniskan perizinan," kata JK.

Simak berita terkait industri hanya di Tempo.co

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

16 menit lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

1 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya