Chatib Basri: Nggak Perlu Takut Punya Defisit Transaksi Berjalan

Jumat, 1 Februari 2019 06:02 WIB

Chatib Basri. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Chatib Basri mengatakan memiliki adanya current account defisit (CAD) atau defisit transaksi berjalan bukanlah hal yang harus ditakuti. Apalagi defisit transaksi digunakan untuk membeli barang modal atau bahan baku untuk proses produksi.

BACA: Menkeu Era SBY Angkat Bicara Soal Utang, Bandingkan dengan Yunani

"Jadi ada tahap tertentu di mana kita nggak papa punya CAD, tahap sekarang ini. Dengan catatan selama isinya adalah barang modal dengan bahan baku untuk proses produksi atau alat-alat infrastruktur," kata Chatib ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu 30 Januari 2019.

Defisit transaksi berjalan banyak menjadi perbincangan di kalangan pelaku ekonomi belakangan karena dituduh menjadi pangkal persoalan kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah. Menurut catatkan Bank Indonesia defisit neraca pembayatan pada kuartal tiga 2018 mencapai angka US$ 4,4 miliar. Akibatnya, kondisi CAD juga mengalami defisit sebesar US$ 8 miliar atau sekitar 3 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB.

Menurut Chatib, negara berkembang seperti Indonesia sudah sewajarnya memiliki adanya CAD yang defisit. Sebab, negara berkembang memang biasaya tak banyak memiliki barang modal atau bahan baku sendiri. Selain itu, negara berkembang juga tak memiliki teknologi dan juga mesin yang bakal membantu mereka untuk melakukan produksi barang maupun jasa.

Advertising
Advertising

BACA: Chatib Basri: Hanya di Indonesia Utang Jadi Isu Politik

Chatib menjelaskan dahulu kalau negara memiliki CAD bukanlah hal yang dipersoalkan. Karena memang negara tersebut perekonomian bisa tumbuh dengan terlebih dahulu melakukan impor barang modal atau bahan baku untuk berproduksi. Ia mencontohkan, kondisi CAD yang defisit juga pernah terjadi pada Singapura dan juga Cina sebelum menjadi negara maju.

"Tapi memang sekarang masalahnya, kalau punya CAD lebih dari 3 persen itu market kemudian menghukum. Menghukumnya apa? Dia keuar, dia bilang negara ini bahaya, padahal di dalam tahap pembangunan CAD itu dibutuhkan," kata Chatib.

Karena itu, menurut Chatib, keberadaan CAD atau defisit transaksi berjalan pada neraca pembayaran bukanlah hal yang menakutkan. Indonesia saat ini tetap membutuhkan impor barang modal atau bahan baku untuk bisa berproduksi dan menggerakkan ekonomi.


Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

36 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

2 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

3 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

7 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya