Sri Mulyani: APBN Isinya Bukan Cuma Utang dan Pajak

Kamis, 31 Januari 2019 13:56 WIB

Sri Mulyani. Indrawati. Instagram.com/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta masyarakat untuk lebih utuh melihat kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Jangan sampai masyarakat melihat yang dikerjakan pemerintah untuk membiayai negara hanya sekedar melalui instrumen utang dan penarikan pajak.

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit Transaksi Berjalan Bukan Dosa

"Jangan pernah berpikir memahami APBN, seolah-olah isinya hanya pemerintah hanya mungut pajak nyusahin rakyat, kami berutang membebani rakyat. It's not as simple as that. Ceritanya lebih kompleks dibandingkan hanya itu," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis 31 Januari 2019.

Persoalan utang dan juga pajak, terutama tax rasio menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Perihal ini bahkan banyak disebutkan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Tak hanya itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli bahkan sempat mengeluarkan cuitan mengenai persoalan utang pemerintah.

Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan negara melalui APBN bukan hanya sekedar melalui instrumen utang dan penarikan pajak. Tetapi saat ini pemerintah telah memiliki instrumen lain dalam membiayai APBN. Hal ini karena saat ini kondisi APBN dan instrumen fiskal yang ada telah mencapai tahap matang dan teruji.

Salah satunya, ia menyebut pemerintah juga memiliki instrumen Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha untuk membiayai pembangunan. Dia menjelaskan skema ini nyatanya telah banyak membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur dan pembangunan kesejahteraan sosial.

Menurut catatan Kementerian Keuangan saat ini skema proyek pembiayaan lewat KPBU telah ada 17 proyek dengan 3 proyek sudah beroperasi dan 11 proyek masih under contruction. "Dari berbagai proyek dengan total skema ini sudah mampu memberikan investasi sebesar Rp 165 triliun. Ada 15 proyek yang sedang kami siapkan, mulai dari jalan raya, water treatmen hingga transportasi publik," kata Sri Mulyani.

Selain itu, untuk menarik investasi dan pembiayaan, pemerintah memiliki instrumen khusus melalui perusahaan-perusahaan seperti PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Penjaminan Infrastruktur dan juga Indonesia Insfrastruktur Finance. Instrumen ini digunakan pemerintah untuk membiayai berbagai program pembangunan di bidang infrastruktur sebab seringkali dunia usaha kesulitan jika berhubungan langsung dengan Kementerian yang memiliki persyaratan yang rigid dan sulit.

"Jadi jangan sampai ada yang mengira kayaknya pemerintah cuma membangun, mikirnya, cuma utang, utang utang. Ini to make my records straight di sini untuk anda semua," tutur Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya