Apindo: Investasi Industri Manufaktur Melambat di Tahun 2018

Kamis, 31 Januari 2019 07:15 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Industrial Summit Tahun 2018 dan Peluncuran "Making Indonesia 4.0" di JCC, Senayan, Jakarta, 4 April 2018. Industri 4.0 adalah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri Tanah Air. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyebut pertumbuhan industri di tahun lalu tak terlalu mencolok. Hal ini sedikit banyak ikut mempengaruhi penjualan listrik Perusahaan Listrik Negara (Persero) secara keseluruhan.

Simak: Industri Fintech Perluas Sumber Pendanaan

"Kegiatan industri, khususnya investasi untuk industri manufaktur melambat. Tapi tak berarti tak ada kegiatan baru yang meningkat," ujar Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi APINDO, Sanny Iskandar, Rabu 30 Januari 2019.

Sektor industri merupakan salah satu penyumbang terbesar penjualan listrik, di bawah sektor rumah tangga. Pada 2017 saja, pendapatan dari sektor industri mencapai Rp 71 triliun, sedangkan rumah tangga Rp 90,57 triliun. Padahal dari segi pelanggan, pada tahun yang sama, pelanggan sektor industri hanya berjumlah 74.860. Sedangkan pelanggan rumah tangga mencapai 62 juta lebih.

Advertising
Advertising

Sanny mengatakan perlambatan ekonomi ini tak hanya terjadi di Indonesia. Ia juga menilai kebijakan beberapa negara yang memilih untuk lebih mendahulukan industri dalam negeri, juga ikut berkontribusi.

Hal ini terutama paling terlihat di sektor industri manufaktur. "Penyerapan supply daya listrik memang dari manufaktur. Yang paling besar dari sektor ini," kata Sanny.

Dari data Bank Indonesia (BI), kinerja industri di triwulan 4 tahun lalu memang sempat menurun. Data Prompt Manufacturing Index (PMI) BI di triwulan IV 2018 hanya sebesar 51,92 persen. Indeks ini lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 52,02 persen.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa sepakat bahwa penyebab utama turunnya penjualan listrik ini karena adanya penurunan permintaan listrik dari sektor industri. "Permintaan listrik di industri itu turun sejak 2012. Tetap ada permintaan yang baru, tapi dia grafisnya turun," kata Fabby.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar membantah kinerja sektor industri stagnan. Justru Haris mengatakan sepanjang 2018 pertumbuhannya naik sekitar 5,1 persen. Meski begitu, Haris mengakui ada kemungkinan konsumsi listrik memang tak terlalu menonjol. "Kemungkinan banyak investasi besar yang menggunakan listrik sendiri," kata Haris.

Sebelumnya, PLN menyatakan belum dapat memenuhi target pertumbuhan penjualan listrik sebesar 7 persen di tahun lalu. Sepanjang 2018, perusahaan pelat merah itu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,15 persen saja, atau tumbuh dari 225 TerraWatt/jam di 2017 menjadi jadi 232 TerraWatt/Jam di 2018.

Berita terkait

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

9 hari lalu

Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

11 hari lalu

Menperin Sebut Produk Apple Bisa Lebih Murah Kalau Proses Manufaktur di Indonesia

Pemerintah menginginkan perusahan-perusahaan teknologi dunia seperti Apple menjadikan Indonesia sebagai bagian supply chain.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

14 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

16 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya