Rizal Ramli Sebut Menkeu Sri Mulyani SPG Bank Dunia

Selasa, 29 Januari 2019 18:00 WIB

Ekonom Rizal Ramli menyambangi gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Kedatangan Rizal Ramli untuk melaporkan politikus Surya Paloh atas dugaan pencemaran nama baik. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli kembali menyindir kebijakan impor dan utang di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Setelah menyebut pemerintah bakal berutang sebanyak US$ 2 miliar, kini Rizal Ramli mengatakan bahwa pemerintah saat ini mencetak utang baru Rp 1,24 triliun dalam waktu satu hari saja.

Baca juga: Rizal Ramli: Indonesia di Era Jokowi jadi Pengimpor Gula Terbesar

"Satu hari lho, masih ada nih berapa bulan lagi, kaliin aja tuh," kata dia saat ditemui usai mengikuti diskusi bertema "Jokowi Raja Impor?" di Sekretariat Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019. "Jadi lebih bagus nggak bikin apa-apalah tiga bukan lagi."

Negara-negara lain, kata Rizal, tertarik untuk memberi utang ke Indonesia karena yield atau imbal hasil dari Surat Utang Negara (SUN) yant mencapai 8,5 persen. Angka ini, kata dia, paling tinggi di kawasan Asia Pasifik karena negara lain hanya mematok yield 5 sampai 6 persen.
"Jadi investor internasional seneng banget dengan Menteri Keuangan SPG (Sales Promotion Girl) Bank Dunia ini," ujarnya.

Beberapa hari lalu, Rizal Ramli juga telah menyebut pemerintah akan segera berutang US$ 2 miliar dengan menerbitkan SUN pada Maret 2019. Yield yang ditetapkan sebesar 11,625 persen, kata dia, juga tertinggi di kawasan. Melalui akun twitternya @RamliRizal, Rizal juga menulis kreditor pesta pora, rakyat semakin terbebani, dan Menteri Keuangan semakin ngawur alias asal-asalan. Tapi, cuitan itu kemudian dihapus oleh Rizal.

Gencar dikritik soal utang, pagi tadi Sri Mulyani menyayangkan bahwa tak sedikit orang selalu membandingkan utang dari kacamata nominal sehingga yang terlihat hanya besar utang yang belakangan naik. Padahal, di saat yang sama, publik harus melihat secara lebih luas. Misalnya, saat ini Bank Indonesia juga telah meningkatkan suku bunga acuan.

Advertising
Advertising

Baca: Sri Mulyani: Utang Itu Bukan Sesuatu yang Najis

Oleh karena itu Sri Mulyani meminta agar masyarakat untuk bijak dalam memandang utang terutama dalam membangun infrastruktur, mengurangi kemiskinan, menjaga ketimpangan ekonomi. "Ya tidak hanya nominal. Kalau nominal ini bergerak tapi nggak dilihat nominal yang lain, itu kan jadi membingungkan. Atau bahkan cenderung dianggap dapat menakut-nakuti masyarakat," ucapnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun angkat bicara soal utang. Menurut JK, masalah utang bukan soal jumlahnya. "Yang penting ialah dapat dibayar atau tidak," kata dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.

JK mengatakan Indonesia selalu bisa membayar utangnya. Dia menyebut pemerintahan Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri dan lainnya selalu membayar utang.

Menurut JK, pemerintah saat ini juga mampu membayar utang. Pemerintah mengandalkan salah satunya penerimaan pajak yang terus meningkat. "Buktinya kan tidak ada utang kita yang jatuh tempo yang tidak kita bayar," ujarnya. Selain Indonesia, negara-negara lain juga memiliki utang, termasuk Amerika Serikat.

Selain Rizal Ramli, sebelumnya calon presiden Prabowo Subianto juga mengkritik pemerintah soal utang. Prabowo sebelumnya menyebut bahwa Sri Mulyani adalah menteri pencetak utang.




Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

18 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya