Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

Senin, 28 Januari 2019 17:24 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pidato pembuka saat Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Perry Warjiyo mengingatkan pentingnya Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) lebih banyak berperan untuk kemajuan perekonomian Indonesia. "Bagian dari visi saya sebagai Ketum ISEI untuk bagaimana kita semakin memperkuat kontribusi ISEI bagi kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," ucap Ketua ISEI Perry Warjiyo, Senin, 28 Januari 2019.

Baca: Perry Warjiyo Lantik Pengurus ISEI Baru

Terlebih, Perry menambahkan, sejak berdiri pada 1955 dan diketuai oleh Prof Sumitro, ISEI banyak berperan untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Hal tersebut disampaikan Perry pada acara ulang tahun ISEI ke-64 pada hari ini.

Acara sederhana yang berlangsung sederhana di kantor ISEI itu dihadiri oleh sejumlah ekonom senior antara lain Marzuki Usman dan Emil Salim. Selain itu, terlihat anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Destry Damayanti, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan P. Roeslani, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo serta mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, mantan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom.

Lebih jauh Perry menjelaskan, penguatan kontribusi ISEI bagi perekonomian bisa dengan menggabungkan dari pendekatan agregat demand, supply, pandangan moneteris, strukturalis. Menurut Perry, ekonomi Indonesia dari tahun 1970-an sampai sekarang sangat bergantung komoditas sehingga ekonomi domestik mengandalkan agregat demand.

Advertising
Advertising

"Kita tidak melakukan strukturalisasi, yakni bagaimana meningkatkan manufaktur, substitusi impor. Itu yang terus kita diskusikan dengan pemerintah, dunia usaha, perbankan untuk menurunkan CAD, mendorong ekspor baik dari UMKM, otomotif, garmen, dan elektronik," ungkap Perry.

Ke depan, Perry mendorong agar ISEI dapat terus berkontribusi dalam pemikiran untuk memajukan ekonomi Indonesia, yaitu pemikiran untuk memperkuat ekonomi yang tidak fokus pada tingkat pertumbuhan. Kontribusi pemikiran lainnya adalah dengan mengupayakan penurunan defisit transaksi berjalan dan mendorong ekonomi inklusif di pusat dan daerah. "Pemikiran tidak hanya dari sisi permintaan tapi juga pemikiran kebijakan sektor rill atau struktural."

Perry menilai pemikiran ISEI juga diperlukan untuk bagaimana majukan Indonesia dalam hal pengembangan ekonomi dan keuangan digital. Bagaimana ekonomi digital bisa meningkatkan inklusifitas ekonomi, mendukung UMKM dan ekonomi kerakyatan dan lainnya.

"Jadi semakin mendorong tidak hanya pasar ritel tapi juga perkuat ekonomi kerakyatan kita, bagaimana ekonomi digital dikaitkan dengan keuangan digital baik melalui digital banking dan fintech," ujar Perry.

Perry melanjutkan ISEI juga bisa berperan ke pengembangan profesi jadi tidak hanya melalui peningkatan kualitas akademis di kampus atau riset. Namun, ISEI bisa dukung percepatan pengembangan pendidikan vokasi, dan sertifikasi.

Hal ini dimaksudkan untuk mendukung human resources development masa depan agar bisa mendukung daya saing dan produktivitas dalam negeri. Di usia 64 tahun, Ketua Umum ISEI sekaligus Gubernur Bank Indonesia terus akan mendorong sinergi dalam ISEI dan dengan lembaga profesi lain.

Baca: Perry Warjiyo Resmi Jadi Ketum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Dalam hal ini, ISEI bisa menyalurkan pemikiran baik sisi teoritis dan kebijakan, serta penerapan di dunia usaha. Terakhir, Perry akan terus mendorong penguatan organisasi ISEI baik pusat dan daerah.

BISNIS

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

6 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

6 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya