Temui JK, Sri Mulyani Lapor Evaluasi Perpajakan 2018

Kamis, 24 Januari 2019 21:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pengarahan dalam Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2019 di Kemenkeu, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. Dalam kesempatan itu Sri Mulyani mengingatkan pemerintah daerah tidak menggunakan makelar untuk proses pencairan dana transfer ke daerah karena tidak sesuai dengan tata kelola yang berlaku. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dia melaporkan evaluasi ekonomi Indonesia selama 2018, terutama dari sisi perpajakan.

Baca juga: Sri Mulyani Berharap Dana Repatriasi Tetap Bertahan di Indonesia

Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia pada dasarnya cukup kuat lantaran penerimaan pajak sektoral meningkat cukup tinggi. "Terutama dari sektor manufaktur, konstruksi, perdagangan, pertimbangan itu meningkat cukup tinggi," kata dia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 24 Januari 2019. Dia juga melihat komposisi penerimaan pajak bakk pribadi maupun badan.

Penerimaan pajak pada 2018 mencapai Rp 1.315 triliun. Jumlahnya tak sesuai target alias hanya 92,41 persen dari target APBN 2018 sebesar Rp 1.424 triliun.

Realisasi itu gabungan dari penerimaan pajak non migas sebesar Rp 1.251,2 triliun dan PPh migas sebesar Rp 64,7 triliun. Pajak non migas terdiri dari PPh non migas sebanyak Rp 686,8 triliun atau 84,1 persen dari target Rp 817 triliun. Sementara pajak pertambahan nilai mencapai Rp 538,2 triliun atau 99,3 persen dari target Rp 541,8 triliun.

Kemenkeu mencatat penerimaan pajak bumi dan bangunan mencapai Rp 19,4 triliun. Realisasinya mencapai 111,9 persen dari target Rp 17,4 triliun. Sementara pajak lainnya mencapai Rp 6,8 triliun atau 70,1 persen dari target dalam APBN sebesar Rp 9,7 triliun.

Selain membahas soal kondisi ekonomi, Sri Mulyani juga membahas kebutuhan dana untuk rekonstruksi dan rehabilitasi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dana itu akan digunakan untuk pembangunan rumah rusak dan fasilitas masyarakat lainnya.

Sri Mulyani tak menyebut jumlah dana yang dibutuhkan. Namun dia memastikan pemerintah mampu memenuhi kebutuhan tersebut. "Kami rasa karena di UU APBN 2019 memang ada cadangan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Jadi saya rasa perhitungan yang disampaikan Bapak Wapres dengan Menteri PU masih ada dalam perkiraan yang kami sudah cadangkan," ujarnya.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

21 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

22 jam lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

2 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya