Investor Saham di Yogyakarta Meningkat Pesat, Ini Sebabnya

Kamis, 24 Januari 2019 10:45 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mencatat di tengah masih belum populernya investasi saham di Indonesia saat ini, fenomena yang terjadi di DIY menunjukkan hal yang cukup menggembirakan.

BACA: Saham Inter Milan Ingin Diakuisisi Jack Ma, Ini Kata Erick Thohir

Kepala BEI Perwakilan DIY Irfan Noor Riza menuturkan jumlah investor saham di DIY mengalami peningkatan cukup menarik di tahun 2018 lalu yang jumlahnya hampir mendekati 40 ribu investor. Tahun 2019 ini diprediksi pertumbuhan investor di DIY mencapai angka 60 ribu investor.

"Ada peningkatan kesadaran dari masyarakat di DIY ini untuk menginvestasikan dana itu ke perusahaan yang produknya digunakan sehari-hari," ujar Irfan ditemui di Yogya Rabu 23 Januari 2019.

BACA: IHSG Ditutup Menguat Didukung Stabilitas Makro Domestik

Advertising
Advertising

Makin tumbuhnya kesadaran ini dinilai BEI DIY cukup menggembirakan karena saat ini secara nasional prosentase masyarakat Indonesia yang mau investasi saham baru 0,3 persen dari total penduduknya. Investor pasar modal tersebut belum masuk di angka satu juta investor.

Jumlah ini jelas masih kalah jauh dibanding Malaysia yang persentase masyarakat investornya sudah mencapai 12,8 persen dari penduduk. Jumlah investor Indonesia pun lebih kalah jauh lagi jika dibandingkan dengan Singapura yang 30 persen penduduknya sudah menjadi investor pasar modalnya.

"Padahal saat ini tak kurang 619 perusahaan yang sahamnya bisa dibeli masyarakat umum, harganya pun makin terjangkau dan mekanisme lebih mudah," ujarnya.

Irfan menuturkan saat ini masyarakat sudah dimudahkan dimulai saat membuka rekening efek. Jika dulu membuka rekening efek butuh modal besar dari Rp 10-25 juta, sekarang cukup dengan modal Rp 100 ribu sudah bisa melakukannya.

"Umur 17 tahun, modal KTP (Kartu Tanda Penduduk) masyarakat sudah bisa membuka rekening efek," ujarnya.

Baca berita tentang saham lainnya di Tempo.co.

Tak hanya itu, jika dulu untuk beli saham satu lot isinya 500 lembar sekarang diturunkan satu lot hanya 100 lembar. Harga saham paling murah saat ini Rp 50 rupiah per lembar. Jika ada 100 lembar dalam satu lot, maka modal yang dikeluarkan hanya Rp 5000.

"Kemudahan seperti ini yang perlu diedukasi dan disosialisasikan pada masyarakat agar makin sadar untuk investasi saham karena menguntungkan," ujarnya.

Irfan menuturkan pasar saham ini tujuan utamanya yakni pemerataan ekonomi masyarakat. Sehingga perlu dibangun kesadaran untuk tidak hanya membeli produk suatu perusahaan saja, tapi juga didorong membeli saham perusahaannya.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

16 jam lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya