Tiket Pesawat Mahal, Faisal Basri: Karena Tarif Bawah Diatur

Selasa, 15 Januari 2019 10:09 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri turut mengomentari fenomena mahalnya tiket pesawat terbang beberapa waktu belakangan ini. Ia menduga tingginya tarif tiket pesawat bermula dari adanya tarif batas bawah yang ditetapkan pemerintah.

Baca: Tiket Pesawat Mahal, Warga Aceh Bikin Paspor untuk ke Jakarta

"Kebetulan saya pernah di Komite Pengawas Persaingan Usaha, prinsip masa itu adalah tidak ada tarif batas bawah dan batas atas. Batas atas boleh lah, tapi batas bawah tidak perlu ada," ujar Faisal Basri di Restoran Rantang Ibu, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Menurut Faisal Basri, penetapan tarif batas itu justru mengganggu fleksibilitas maskapai untuk menentukan tarif. Dengan adanya tarif batas bawah itu, menurut dia, tidak ada lagi yang namanya penerbangan murah.

"Pemerintah itu tidak boleh mendikte model bisnis," kata Faisal Basri. "Tugas pemerintah adalah menentukan dan memastikan standar-standar penerbangan."

Advertising
Advertising

Dengan demikian, Faisal Basri menduga ketentuan-ketentuan pemerintah tersebut sebagai biang melambungnya tarif tiket pesawat beberapa waktu belakangan. Kendati sejumlah perusahaan maskapai menyatakan telah siap menurunkan harga tiket pesawat, Faisal menilai itu bukan karena tindakan pemerintah melainkan lantaran tekanan publik. "Padahal sumber masalahnya adalah pemerintah yang menentukan harga itu," kata dia.

Di samping, Faisal Basri menduga mulai adanya praktek oligopoli dalam industri penerbangan di Indonesia lantaran minimnya pemain penerbangan di dalam negeri. "Kalau dulu kan masih meriah, ada Batavia, ada Merpati, ada Sempati, dan lainnya."

Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau INACA sepakat menurunkan tarif tiket pesawat terbang yang melambung dalam beberapa pekan terakhir. "Kami berkomitmen untuk menurunkan harga tiket. Kami sejak minggu lalu, khususnya Jumat, sudah menurunkan tarif harga domestik," kata Ketua INACA Ari Ashkara dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad, 13 Januari 2019.

Ari yang juga bos PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memaparkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan komitmen positif dari stakeholder, yakni Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Airnav dan Pertamina. Selain itu, anggota INACA juga mendiskusikan keprihatinan masyarakat atas tingginya harga tiket penerbangan. "Walaupun di tengah kesulitan maskapai nasional yang ada, tapi kami lebih mendengar keluhan masyarakat tentang harga tiket," ujarnya.

Baca: Tarif Tiket Pesawat, Luhut: Maskapai Jangan Semaunya

Menurut Ari, beberapa tarif penerbangan domestik sudah turun sejak Jumat, di antaranya untuk rute Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta dan Bandung-Denpasar, Jakarta-Surabaya. Mulai Ahad atau Senin kemarin, maskapai menurunkan harga tiket penerbangan untuk rute domestik lainnya, di antaranya Jakarta-Padang, Jakarta Pontianak, dan Jakarta-Jayapura. Konferensi pers membahas harga tiket pesawat itu juga dihadiri oleh perwakilan dari AP I, AP II, serta beberapa maskapai, yakni Garuda Indonesia, Airasia, Sriwijaya Group, Lion Air Group, dan Citilink.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

7 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

9 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya