Adhi Karya: LRT Jabodebek Bisa Dibangun Tidak Elevated, Asalkan..

Senin, 14 Januari 2019 16:16 WIB

Suasana di Stasiun LRT Boulevard Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 Agustus 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Light Rail Transit atau LRT Departemen PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Isman Widodo, menyampaikan bahwa proyek LRT Jabodebek saat ini telah dimulai dengan bentuk elevated alias jalur layang. Bentuk elevated tersebut merupakan hasil kajian yang matang sebelum pembangunan dimulai.

Baca: JK Kritik Biaya LRT, Adhi Karya: Lebih Murah Dibanding 6 Negara

"Sekarang semua terbangun semuanya," kata Isman saat ditemui di salah satu lokasi proyek yaitu Stasiun LRT Cawang, Jakarta Timur, Senin, 13 Januari 2019. Konsep elevated ini lebih murah ketimbang bentuk underground atau bawah tanah, serta lebih efisien dan cepat dibandingkan menapak di atas tanah atau grounded yang memerlukan biaya yang besar.

LRT Jabodebek memiliki tiga ruas yaitu Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. Pembangunan konstruksi layang di ketiga ruas telah dimulai dengan total progres hingga 4 Januari 2019 mencapai 56,41 persen. "Kalaupun mau grounded, mungkin bisa di fase selanjutnya yaitu dari Cibubur menuju Bogor." Fase ini memang akan dibangun setelah fase pertama ini rampung.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menyampaikan kritik lantaran biaya pembangunan LRT dianggap kemahalan, yaitu mencapai Rp 500 miliar per kilometer. JK menilai biaya pembangunan yang sangat besar ini sangat tidak efisien dan bakal membuat biaya balik modal oleh Adhi Karya bakal berat.

Advertising
Advertising

Ada beberapa hal yang sebenarnya dipertanyakan oleh JK yaitu alasan pembangunan LRT dilakukan di pinggir jalan tol. JK menilai khusus untuk konstruksi LRT di luar Jakarta bisa dibangun menapak di atas tanah saja agar, tidak perlu seluruhnya ri samping tol dan tidak perlu dibangun secara layang atau elevated secara keseluruhan.

Tapi, pihak Adhi Karya telah menyampaikan ada banyak pertimbangan mengapa jalur LRT dibuat melayang. Di antaranya yaitu perimbangan antara capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) model elevated yang dianggap paling efisien, kapasitas kereta, hingga teknologi yang digunakan.

Baca: Ridwan Kamil Meminta Konsorsium Kereta Cepat Bangun LRT Bandung

Isman juga menyebut bahwa model lintasan yang elevated saja, atau tidak naik turun memungkinkan biaya operasional LRT nantinya bisa lebih hemat. Sebab, perlintasan menanjak atau menurun di rel besi tidak bisa disamakan dengan di jalanan yang hanya dilalui ban mobil dan aspal. Semakin banyak lintasan yang naik dan turun, maka tenaga yang dibutuhkan di kereta juga bakal semakin besar dan biayanya pun semakin mahal.

Berita terkait

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

13 jam lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

4 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

19 hari lalu

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama libur panjang Lebaran periode 6 hingga 12 April 2024 mencapai 151.871 orang.

Baca Selengkapnya

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

23 hari lalu

Cek Jadwal LRT Jakarta dan Jabodebek Saat Libur Lebaran

LRT Jabodebek mengalami penyesuaian jadwal khusus untuk libur lebaran, sedangkan LRT Jakarta tetap beroperasi seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya