Purnomo: Mengelola Bisnis Minyak Tidak Mudah

Reporter

Editor

Kamis, 21 Agustus 2003 09:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Mengelola bisnis minyak tidak semudah bisnis tempe, kata Menteri Purnomo. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro memberi peringatan kepada pemerintah daerah, tentang sulitnya mengurusi bisnis minyak dan gas. " Keinginan ikut serta dalam bisnis minyak harus disertai kemampuan profesional," katanya kepada wartawan di kantornya di Jakarta, Selasa (29/4). Pernyataan Purnomo ini menanggapi keinginan pemerintah daerah Bojonegoro, yang ingin ikut serta dalam pengelolaan blok Cepu, yang saat ini dikelola ExxonMobil. Bahkan, pemerintah daerah Bojonegoro meminta pembagian saham 5-10 persen dari usaha minyak di Cepu ini. Untuk merealisasikan keinginan ini, pemerintah daerah sudah berkirim surat ke Presiden, sekaligus meminta dilibatkan dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak ExxonMobil. Purnomo mengatakan, pemerintah daerah harus melihat realitas yang terjadi di blok Coastal Pekanbaru Plain (CPP) Riau. Blok yang pernah dikelola perusahaan minyak Amerika Serikat, Caltex Pacific Indonesia ini, terus mengalami penurunan produksi, sejak diambil alih oleh perusahaan daerah Riau, Bumi Siak Pusako (BSP), yang bekerja sama dengan Pertamina. Akibatnya, blok ini tidak sanggup mencapai target produksi sebesar 50 ribu barel per hari. Meskipun blok ini sudah mampu menghasilkan produksi sebanyak 44 ribu barel per hari, namun Purnomo tidak yakin blok ini akan mencapai target 50 ribu barel per hari. " Saya sudah meminta Dirjen Migas untuk memberi warning," kata Purnomo tanpa merinci permintaan itu. Purnomo mengatakan, bisnis minyak merupakan bisnis dengan resiko tinggi. " Tidak semudah mengelola bisnis tempe," katanya. Dalam bisnis ini, kata Purnomo, dibutuhkan teknologi tinggi dan investasi yang besar. Jika semua hal ini tidak terpenuhi, akibatnya akan menganggu target produksi minyak seperti yang diamanatkan dalam APBN. Kepala Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BPMigas) Rachmat Sudibyo mengatakan, sesuai semangat otonomi daerah, pemerintah daerah akan mendapat bagian dari bagi hasil produksi minyak. " Tapi bukan berarti harus menjadi pemegang saham," katanya. Jika pemerintah daerah menuntut pembagian saham, maka pemerintah daerah akan terlibat dalam masalah operasional. Seperti juga Purnomo, Rachmat mengambil contoh turunnya produksi blok CPP yang dikelola perusahan daerah. Rachmat khawatir, pemerintah daerah bisa menganggu produksi minyak jika tidak berhasil mengelola kilang minyak. Jika hal ini terjadi, maka bagi hasil antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat juga akan terganggu. (Multazam- TNR)

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

1 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang Selasa Pagi Hasilkan Kolom Setinggi 5 Kilometer, Radius Bahaya Jadi 7 Kilometer dan Ada Potensi Tsunami

Batu-batuan material erupsi Gunung Ruang mencapai daerah yang cukup jauh radiusnya.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

4 menit lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

8 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

10 menit lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

13 menit lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Uzbekistan di Semifinal; Darius Sinathrya, Baim Wong, Raffi Ahmad Kecam Wasit

16 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Uzbekistan di Semifinal; Darius Sinathrya, Baim Wong, Raffi Ahmad Kecam Wasit

Sejumlah selebriti mengecam keputusan wasit dalam pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia dan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

22 menit lalu

5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

24 menit lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

28 menit lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

28 menit lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya