GMF Kerja Sama Pemanfaatan Hanggar dengan Anak Usaha Pertamina

Reporter

Antara

Rabu, 9 Januari 2019 15:44 WIB

Pekerja teknik PT GMF AeroAsia berada di hanggar 4 milik Garuda Indonesia yang baru diresmikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, 28 September 2015. Pembuatan Hanggar terbesar di dunia tersebut memiliki nilai investasi mencapai US$ 60 juta atau setara dengan Rp 879,3 miliar. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. atau GMF menjalin kerja sama dengan PT Indopelita Aircraft Service yang merupakan anak usaha Pelita Air Service milik PT Pertamina (Persero) dalam pemanfaatan fasilitas hanggar serta layanan industri.

BACA: GMF Bagikan Dividen Rp 135 Miliar

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto dan Direktur PT IAS Sabar Sundarelawan di Hanggar 4 GMF AeroAsia, Tangerang, Rabu.

Iwan merinci kerja sama di antara dua perusahaan itu meliputi perawatan pesawat terbang dan layanan industri, pemanfaatan fasilitas, termasuk penyediaan fasilitas baru serta pertukaran keterampilan dan kemampuan antara dua perusahaan.

"Hal ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapabilitas dan kapasitas GMF dan memperkuat posisi di industri aviasi. IAS memiliki fasilitas hanggar yang dapat kita manfaatkan untuk menampung kapasitas perawatan pesawat yang terus meningkat," katanya.

BACA:GMF AeroAsia Akan Bangun Bengkel Pesawat di Batam dan Papua

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas bengkel mesin turbin gas industri atau IGTE.

Perawatan dalam hal `gas turbin engine yang biasa dipakai Pertamina atau di PLN. Kita akan lihat fasilitas IAS ini bisa kita manfaatkan. Indo Pelita ini afiliasinya Pertamina. Pertamina kan boleh tunjuk langsung ke anak usahanya yang punya kapabilitas atau anak usaha bisa berpartner untuk mempunyai kapabilitas, katanya.

Menurut dia, IGTE memiliki pasar yang cukup menjanjikan, karena itu GMF bersama IA bersinergi memantapkan pengerjaan perawatan IGTE. "Untuk permulaan kami akan garap IGTE milik induk usaha IAS," katanya.

Iwan mengatakan kerja sama tersebut berjangka waktu selama 10 tahun.
Dia menambahkan kerja sama tersebut juga untuk menyerap pasar perawatan pesawat dalam negeri lebih banyak.

"Jadi kita ingin supaya semua fasilitas perawatan di Indonesia menjadi jelas. Yang ujungnya kita ingin konten lokal bisa kita naikkan, sehingga pesawat atau industri aviasi ini bisa dikerjakan di Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama IAS Sabar Sundarelawan mengatakan masing-masing pihak memiliki keunggulan masing-masing dan jika disinergikan dapat membawa keuntungan lebih besar lagi bagi masing-masing pihak.

Jadi proses IGTE itu ya sama seperti mesin pesawat. Jadi intinya secara teknis kita sudah punya kemampuan yang baik untuk melakukan perawatan industrial gas turbin ini. Karena itu, dengan kemampuan yang ada kita merambah ke IGTE sangat cocok dengan kemampuan yang kita punya. "Kalau pesawat kan faktor keselamatannya lebih tinggi dibanding dengan IGTE," katanya.

Baca berita tentang GMF lainnya di Tempo.co.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

13 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

5 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

6 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya