Sri Mulyani Sebut Ekonomi 2019 Masih Hadapi Ketidakpastian Global

Selasa, 8 Januari 2019 16:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa terkait pelanggaran kampanye di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 masih menghadapi sejumlah risiko karena masih tingginya ketidakpastian global.

Baca: Respons Sri Mulyani Soal Mundurnya Presiden Bank Dunia

"Momentum yang terjadi di 2018 akan tetap terjaga, tapi asumsi di APBN 5,3 persen akan berat tercapai dari sisi 'demand and supply', jadi ada 'downside risk'," ujar Sri Mulyani dalam seminar outlook perekonomian Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menjelaskan upaya menjaga pengelolaan APBN agar tidak menjadi sumber ketidakpastian baru. Dia ingin pengelolaan APBN juga menjadi insentif untuk mendorong kinerja pembangunan harus dilakukan sebagai antisipasi kondisi global.

Untuk menjaga pengelolaan APBN, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengawal asumsi ekonomi makro yang rentan terhadap situasi eksternal dan berpengaruh kepada penerimaan negara.

Salah satu asumsi makro tersebut adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditetapkan dalam APBN 2019 sebesar Rp15.000, padahal saat ini terdapat tren penguatan rupiah.

Kondisi ini terjadi akibat pengaruh pelaku pasar global yang merespon positif dari pernyataan pimpinan Bank Sentral AS (The Fed) atas rencana normalisasi kebijakan moneter.

"Kenaikan dari suku bunga The Fed tidak se-ekstrim yang dibayangkan, maka akan ada perubahan, dan nilai tukar ada 'adjustment' lebih terapresiasi," kata Sri Mulyani.

Selain itu, tambah dia, asumsi makro harga mentah Indonesia yang ditetapkan sebesar 70 dolar AS per barel, diperkirakan sepanjang tahun rata-rata tidak akan setinggi yang diproyeksikan.

"Saat ini AS menjadi produsen surplus migas, sehingga permintaan minyak berpotensi menurun, dan harga minyak mungkin tidak setinggi di awal 2018," ujarnya.

Sri Mulyani memastikan pengelolaan asumsi makro yang disertai upaya menjaga pencapaian yang telah berjalan dengan baik di 2018, seperti rendahnya laju inflasi, dapat membuat kinerja ekonomi makin kuat.

Dengan demikian, kehati-hatian tersebut dapat menciptakan persepsi positif bagi Indonesia dan mengundang investasi yang bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dengan daya tarik Indonesia yang lebih baik, maka terjadi 'capital inflow'. Ini sesuatu yang kita jaga terus menerus, melalui koordinasi pusat dan daerah, swasta serta pemangku kepentingan," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya