Rupiah Paling Perkasa di Asia, Apindo: Ketidakpastian Masih akan Terjadi

Senin, 7 Januari 2019 17:22 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo bidang Hubungan Internasional dan Investasi, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan ketidakpastian global yang mempengaruhi pergerakan rupiah masih akan terjadi. Hal tersebut merespons nilai tukar rupiah yang menguat paling perkasa dari negara-negara lain di Asia terhadap dolar Amerika Serikat.

BACA: BI Beri Ruang Rupiah Menguat Lebih Lanjut, Begini Caranya

"Jadi kan menguat kan. Jadi sebenarnya yamg kita liat ini volatilitas ya. Ini memang naik turun, ketidakpastian ini akan terus terjadi, karena kita tidak tahu posisi daripada Trump (Presiden AS Donald Trump) ini seperti apa, policy-nya tidak stabil," kata Shinta di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 7 Januari 2019.

Jadi dengan adanya isu perang dagang, kata Shinta, ketidakpastian global yang terjadi membuat nilai tukar tidak stabil. Menurut dia yang perlu diingat, yaitu dari segi mata uang dolar AS.

"Sekarang kita melihat, kita tidak mau tergantung hanya dari segi mata uang dolar AS. Jadi sudah mulai menggunakan mata uang asing seperti yuan. Sekarang yuan sudah di recognized, jadi bagaimana caranya bahwa perdagangan bisa menggunakan mata uang selain dolar AS," ujar Shinta.

Shinta melihat dunia usaha sudah mulai mengeksplorasi untuk menggunakan mata uang selain dolar AS. Karena, kata dia, saat ini ketergantungan sangat besar masih terhadap dolar AS.

"Sementara di AS, The Fed masih bisa naik, dan kalo itu terus naik, pastinta akan ada dampaknya. Menurut saya, daripada kita hanya bertapak dengan apa yang akan terjadi, kita punya solusi-solusi penggunaan mata asing lainnya, dalam kita bertransaksi secara bilateral," ujar dia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau AS kembali menguat pada perdagangan hari pertama pekan ini, Senin, 7 Januari 2019. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 92 poin atau 0,64 persen di level Rp 14.178 per dolar AS.

BACA: Pekan Depan Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, pergerakan nilai tukar rupiah bahkan mampu berakhir menguat tajam 147 poin atau 1,02 persen di level Rp 14.270 per dolar AS. Penguatan rupiah didongkrak indeks dolar AS pagi ini yang terpantau lanjut melemah 0,09 persen atau 0,083 poin ke level 96,096 pada pukul 07.54 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka terkoreksi 0,019 poin atau 0,02 persen di level 96,160. Sementara pada perdagangan Jumat pekan lalu berakhir melemah 0,13 persen atau 0,126 poin di posisi 96,179.

Senior Staf Riset dan Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal sebelumnya memprediksi reli penguatan rupiah akan terus berlanjut hingga pekan depan. Hal tersebut seiring dengan asumsinya terhadap skenario positif terhadap data Non-Farm Payroll (NFP), data pendapatan harian rata-rata, serta pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell terkait dengan tanggapan pada prospek pertumbuhan ekonomi global 2019.

“Bahkan, rupiah berpotensi akan mencoba untuk kembali berada pada posisi di bawah Rp14.000 per dolar AS,” ujar Faisyal, Jumat, 4 Januari 2019.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

7 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya