Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analis Prediksi Rupiah Bisa Menguat di Bawah 14.000 per Dolar AS

image-gnews
Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Staf Riset dan Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal memprediksi reli penguatan rupiah akan terus berlanjut. Hal ini seiring dengan asumsinya terhadap skenario positif terhadap data Non-Farm Payroll (NFP), data pendapatan harian rata-rata, serta pidato Ketua Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powell terkait dengan tanggapan pada prospek pertumbuhan ekonomi global 2019.

Baca: Rupiah Tembus 14.103 per Dolar AS, Paling Perkasa di Regional

“Bahkan, rupiah berpotensi akan mencoba untuk kembali berada pada posisi di bawah Rp 14.000 per dolar AS,” ujar Faisyal, Jumat, 4 Januari 2019. Jika data ekonomi AS menunjukkan tren negatif atau lebih dari rendah dari daripada ekspektasi pasar dan pernyataan Jerome Powell yang dovish tentang gambaran sikap bank sentral terhadap outlook pertumbuhan ekonomi global 2019, sentimen bagi penguatan rupiah akan kembali berlanjut.

Menutup pekan pertama 2019, rupiah memimpin kinerja penguatan nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat pada klasemen mata uang Asia mengalahkan won, baht, ringgit, hingga rupee. Reli penguatan rupiah pun berlanjut seiring dengan kebijakan Federal Reserve yang cenderung dovish, dengan menahan kenaikan suku bunga demi memberikan stimulus terhadap ekonomi dan rencana islah AS-Cina soal perang dagang.

Hal senada disampaikan oleh ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail. Penguatan rupiah di antaranya karena dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia yang dipicu oleh pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang cenderung untuk menunda kenaikan suku bunga atau melakukan kebijakan moneter longgar (dovish).

"The Fed menyatakan lebih bersabar dalam menaikkan tingkat suku bunganya tahun ini dan lebih melihat arah pergerakan ekonomi Amerika Serikat sebelum mengambil keputusan untuk menaikkan tingkat suku bunga," kata Mikail.

Selain itu, menurut Mikail, ada kemungkinan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat-Cina pada 7-8 Januari di Beijing, turut menjadi faktor negatif bagi dolar AS. "Rupiah mendapatkan sentimen positif dari pelemahan dolar AS di pasar global itu," katanya.

Nilai tukar rupiah pada pagi hari ini terpantau paling perkasa di antara nilai tukar negara-negara Asia. Rupiah mengalami penguatan tertinggi terhadap dolar Amerika Serikat dibanding negara-negara lain di Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pantauan Tempo melalui RTI Business pada Senin pagi, 7 Januari 2019 pukul 10.19 WIB, nilai tukar rupiah telah berada di level Rp 14.090 per dolar AS. Artinya, rupiah menguat sebesar 180 poin atau 1,26 persen ketimbang saat dibuka di level Rp 14.270 per dolar AS.

Penguatan memang terjadi juga untuk mata uang Asia lainnya. Namun, besar penguatan itu belum ada yang melampaui penguatan rupiah. Misalnya saja nilai tukar bath Thailand yang menguat 0,47 persen menjadi 31,95 per dolar AS. Yuan Cina juga menguat sebesar 0,45 persen menjadi 6,85 per dolar AS setelah dibuka di level 6,88 per dolar AS.

Penguatan juga terjadi pada dolar Singapura, dengan mencapai 1,3 572 per dolar Amerika. Angka tersebut menguat 0,0014 poin atau sekitar 0,10 persen dibanding saat dibuka di level 1,3588. Selain itu, dolar Taiwan juga mengalami apresiasi sebesar 0,18 persen ke level 30,800 per dolar AS. Adapun yen Jepang mengalami penguatan 0,28 persen ke level 108,14 per dolar AS.

Baca: Kembali Menguat, Kurs Rupiah Sentuh Level 14.178 per Dolar AS

Beberapa mata uang Asia yang mengalami terpantau mengalami depresiasi adalah won Korea dengan mencapai 111.9,5 per dolar AS atau melemah sebesar 0,29 persen. Pelemahan tipis juga terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,0001 poin ke level 7,8354 per dolar AS.

BISNIS | ANTARA | CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 4,7-5,5 Persen di 2024

3 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangan di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Bos BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 4,7-5,5 Persen di 2024

Gubernur Bank lndonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024-2025, meski ekonomi global meredup tahun depan.


Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 15.395 per Dolar AS, Dipengaruhi Pernyataan Gubernur The Fed

8 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 15.395 per Dolar AS, Dipengaruhi Pernyataan Gubernur The Fed

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 40 poin ke level Rp 15.395 per dolar AS pada perdagangan Rabu sore, 29 November 2023.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.038,6, Saham Minuman Beralkohol Paling Aktif Diperdagangkan

12 jam lalu

Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup di Level 7.038,6, Saham Minuman Beralkohol Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG perlahan mengempis sebelum menutup sesi pertama hari ini di level 7.038,6 atau turun -0,03 persen.


Modal Asing Masuk Rp 7,03 T Pekan Ini, Sentimen Rupiah Menguat

3 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Modal Asing Masuk Rp 7,03 T Pekan Ini, Sentimen Rupiah Menguat

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 7,03 triliun. Angka tersebut berdasarkan data transaksi 20 sampai 23 November 2023.


Analis: Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan Bisa Bergantian Melemah atau Menguat

3 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Analis: Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS Pekan Depan Bisa Bergantian Melemah atau Menguat

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memprediksi rupiah berada di kisaran level Rp 15.450 hingga Rp 15.700 per dolar AS pada pekan depan.


BI Tahan Suku Bunga, Analis: Pergerakan Rupiah Pekan Depan Berpotensi Menguat

4 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BI Tahan Suku Bunga, Analis: Pergerakan Rupiah Pekan Depan Berpotensi Menguat

Nilai tukar (kurs) rupiah diperkirakan mengalami penguatan pada pekan depan.


Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah ke Level Rp 15.565 per Dolar AS

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah ke Level Rp 15.565 per Dolar AS

Rupiah sempat melemah 25 poin ke level Rp 15.553 per dolar AS.


Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

7 hari lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.


Tekanan Ekonomi Cina dan The Fed, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp 15.575

7 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Tekanan Ekonomi Cina dan The Fed, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp 15.575

Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup melemah di kisaran Rp 15.560 hingga Rp. 15.620 per dolar AS.


Chatib Basri Prediksi Suku Bunga The Fed Turun di Paruh Kedua 2024

7 hari lalu

Ilustrasi suku bunga. Freepik
Chatib Basri Prediksi Suku Bunga The Fed Turun di Paruh Kedua 2024

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi kapan suku bunga acuan bank sentral AS The Fed turun.