Sri Mulyani Yakin Kinerja Fiskal Tahun Ini Sebaik 2018

Kamis, 3 Januari 2019 06:56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kinerja fiskal tahun ini bisa sepositif tahun 2018. Musababnya, berkah windfall yang sepanjang tahun lalu menopang penerimaan negara khususnya perpajakan sumber daya alam dan royalti penerimaan negara bukan pajak masih berlanjut di tahun ini. “Seluruh kemungkinan windfall sudah terefleksikan di APBN 2019 dengan proyeksi pendapatan negara Rp 2.165,1 triliun,” katanya di kantornya, Selasa 2 Januari 2019.

Baca: Refleksi 2018 Sri Mulyani: Defisit APBN Terendah Sejak 2012

Sri mengatakan windfall bakal memberikan kontribusi pundi-pundi negara. Komponen penyumbang windfall semisal harga minyak dunia pada tahun ini dipatok US$ 70 per barel. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di angka 15 ribu. Kedua komponen tersebut berselisih amat jauh dibandingkan di tahun 2018 yang masing-masing dipatok US$ 48 per barel dan 13.400.

Sri Mulyani enggan merinci. Namun ihwal besarnya tambahan rupiah yang diterima negara berkat berkah naiknya harga komoditas dan depresiasi nilai tukar membikin pemerintah tak kehabisan bensin menanggung beban subsidi energi yang meroket 86,25 persen menjadi Rp 153,5 triliun. Harga minyak yang meleset dari US$ 48 per barel ke US$ 54,75 secara khusus membuat beban subsidi bahan bakar minyak dan gas elpiji belipat ganda menjadi Rp 97 triliun.

Pos penerimaan negara bukan pajak juga meningkat pesat dari asumsi Rp 275,4 triliun menjadi Rp 407,1 triliun. Tak hanya subsidi, berbagai program lain non infrastruktur seperti bantuan sosial, belanja lain-lain termasuk bencana yang naik masing-masing 51,72 persen dan 77,27 triliun bisa dilunasi dengan baik. Pembayaran bunga utang pun bisa dicapai meski realisasinya mencapai 108,2 persen di angka Rp 258,1 triliun.

Advertising
Advertising

Walhasil pendapatan negara tahun lalu cukup sehat lantaran angka keseimbangan primer jauh lebih baik menjadi minus Rp 1,8 triliun dari positif Rp 124,4 triliun. Belanja kementerian/lembaga juga positif hampir 100 persen meski belanja modal menjadi pos terendah dengan prosentase 90,7 persen atau turun 11 persen dari tahun lalu. “Yang jadi pertimbangan kedua karena shortfall perpajakan masih terjadi,” katanya.

Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan tak menampik realisasi penerimaan pajak masih perlu pembenahan. Tahun lalu, realisasi penerimaan pajak hanya 92,41 persen atau selisih Rp 109 triliun dari target Rp 1.424 triliun. “Outlook kami padahal di 94 persen,” ujar Robert.

Laju pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian yang memiliki kontribusi 57,9 persen tak semoncer tahun 2017. Hanya sektor jasa keuangan dan pertambangan yang tumbuh positif di angka 11,91 persen dan 51,15 persen. Meski begitu, kontribusi kedua sektor tersebut cuma 20 persen.

Baca: Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Alotnya Negosisasi Freeport

Robert mengatakan meski melemah, otoritas pajak takkan galak memburu pajak tahun ini. Nilai insentif pajak yang senilai lebih dari Rp 150 triliun tahun lalu akan terus ditingkatkan untuk menggairahkan iklim usaha. Adapun, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan akan melanjutkan program penegakan enforcement yang bisa meningkatkan pendapatan cukai hasil tembakau senilai Rp 40 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan tekanan eksternal cenderung melandai tahun depan. Namun, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diprediksi bakal lebih lemah dari tahun lalu. “Volume perdagangan dan harga komoditas dunia berpotensi kembali rendah dan jadi tantangan bagi ekspor nasional,” kata Perry.

Simak berita tentang Sri Mulyani hanya di Tempo.co

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

15 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

15 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

16 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya