Luhut Tanggapi Pernyataan Prabowo soal Pendapatan per Kapita

Jumat, 28 Desember 2018 07:01 WIB

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, membantah pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto, yang menyebutkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia US$ 1.300 per tahun. "Kok dia yang atur? Kan ada World Bank yang menilai," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Kamis, 27 Desember 2018.

BACA: Menteri Luhut Minta Ahli Selidiki Penyebab Tsunami Selat Sunda

Selain menyebutkan pendapatan yang rendah, Prabowo juga menyamakan perekonomian Indonesia sama seperti negara-negara Afrika. Luhut menilai, pernyataan tersebut merupakan sebuah kebohongan, sehingga dia memberikan imbauan untuk para tokoh politik.

Luhut mengimbau, untuk para tokoh politik, termasuk Prabowo, untuk menyampaikan informasi berdasarkan data. Sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. " Itu kan tidak elok jadi seolah-olah negeri kita ini dalam keadaan yang sangat sulit, tidak betul, sama sekali tidak betul," tutur Luhut.

BACA: Kwik Kian Gie: Keuangan Negara Era Jokowi Terbebani Infrastruktur

Advertising
Advertising

Prabowo menyebutkan pendapatakan perkapita Indonesia US$ 1.300 di Konferensi Nasional Partai Gerindra pertengahan Desember 2018 lalu, Prabowo juga menyebut penghasilan per kapita Indonesia saat ini sebenarnya hanya separuh dari angka resmi US$ 3.800 yakni kurang lebih US$ 1.900. "Artinya dibagi rata. Tapi 1.900 dipotong lagi utang. Iya, kita semua punya utang," ucap Prabowo, 17 Desember 2018.

Prabowo lantas mencontohkan utang negara itu harus ditanggung oleh setiap warga. "Bahkan anakmu baru lahir, punya utang. Utangnya kurang lebih, US$ 600. Jadi iya, utang kamu itu US$ 600, sekitar Rp 9 juta," katanya. "Anakmu baru lahir, utang sudah 9 juta. Jadi kekayaan kita sebenarnya hanya 1.300 dolar per kapita."

Lebih jauh Prabowo kemudian mencari perbandingan negara yang kondisi perekonomiannya mirip dengan Indonesia, yang memiliki penghasilan per kapita US$ 1.300. "Kita setingkat dengan Rwanda, Afghanistan yang perang sampai sekarang, Chad, Ethiophia. Chad sampai sekarang masih perang, Burkina Faso, laut aja enggak punya," katanya.

Selain itu, Pada pidatonya di gedung Majelis Tafsir Al Quran atau MTA Solo Ahad pekan lalu, dia mengatakan masih banyak penduduk Indonesia yang hidup pas-pasan. Dia menyebut kondisi Indonesia saat ini berada setingkat dengan negara-negara miskin lainnya di Benua Afrika.

Beberapa negara miskin yang disebut Prabowo antara lain Haiti dan Rwanda. "Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika: ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo tersebut, menurut Luhut adalah sebuah kebohongan. "Indonesia bahkan kemarin dari Bloomberg brasil memimpin negara emerging market di tahun 2019," ucap Luhut.

Berita terkait

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

9 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

10 jam lalu

Soeharto Lengser, Karier Militer Prabowo Amblas Kisah Cintanya Kandas

Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, karier militer Prabowo amblas, kisah cintanya dengan Titiek Soeharto pun ikut kandas.

Baca Selengkapnya

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

10 jam lalu

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

10 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

12 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dikabarkan Gantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo, Ini Tanggapan Tiko

16 jam lalu

Dikabarkan Gantikan Sri Mulyani di Pemerintahan Prabowo, Ini Tanggapan Tiko

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko disebut bakal menjadi calon menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani pada pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

18 jam lalu

Dasco Yakin Revisi UU Kementerian Negara Beres sebelum Pelantikan Prabowo, Ini Alasannya

Baleg DPR menyebutkan ada tiga materi yang diubah dalam revisi UU Kementerian Negara, termasuk soal jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

20 jam lalu

Ini yang Naik dalam APBN Prabowo: Perlinsos, Pendidikan dan Kesehatan

APBN 2025 untuk pemerintahan Presiden Prabowo mencatat kenaikan anggaran di sektor perlindungan sosial (Perlinsos), kesehatan dan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

20 jam lalu

Sandiaga Uno Tegaskan Kembali Berminat Gabung di Koalisi Prabowo, Bagaimana dengan PPP?

Sandiaga Uno mendorong PPP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

20 jam lalu

Pernyataan Bobby Nasution Usai Resmi Jadi Kader Gerindra dan Maju di Pilgub Sumut

Wali Kota Medan Bobby Nasution resmi mengantongi Kartu Tanda Anggota Partai Gerindra atau menjadi kader Gerindra.

Baca Selengkapnya