Produsen Antimo Incar Dana Rp 1 Triliun Lewat Right Issue

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 26 Desember 2018 16:13 WIB

Tiga perusahaan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah PT Batavia Prosperindo Trans Tbk., PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., dan PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (TEMPO, Hendartyo Hanggi)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Phapros Tbk. merencanakan menerbitkan saham baru lewat right issue pada semester kedua 2019 dengan target dana yang didapat senilai Rp 1-2 triliun. Direktur Keuangan Phapros Heru Marsono mengatakan penerbitan saham tersebut maksimal sebesar 25 persen dari jumlah yang disetor perusahaan.

Simak: MNC Bank Siapkan Rights Issue Rp 489,6 Miliar

"Rencana kami pada semester kedua 2019, jumlahnya 20-25 persen dari jumlah modal yang disetorkan," kata Heru kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Desember 2018.

Paphros merupakan anak usaha salah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Kepemilikian saham BUMN Rajawali Nusantara di Phapros telah mencapai 56,7 persen. Sedangkan sisanya dimiliki oleh investor retail.

Adapun perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan alat kesehatan ini telah melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada Rabu, 26 Desember 2018. Dengan kode emiten PEHA dikenal lewat salah satu produknya yakni, Antimo.

Perusahaan, kata Heru, juga berencana menganggarkan capital expenditure sebesar Rp 350 miliar. Heru menjelaskan langkah-langkah ini diambil untuk mendanai beberapa aksi korporasi perusahaan seperti mengakuisisi perusahaan makanan dan minuman kesehatan serta kosmetik. Perusahaan juga tengah berencana untuk membangun pusat research and development bagi perusahaan.

Advertising
Advertising

Kemudian, perusahaan juga masih membutuhkan dana untuk melunasi surat utang jangka menengah (medium term note) senilai Rp 200 miliar. Selain itu, langkah ini juga diambil untuk memaksimalkan potensi perusahaan untuk mendapatkan akses pemodalan.

Sementara itu, Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami menambahkan, berdasarkan laporan keuangan audit per September 2018, kinerja perseroan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan raihan pendapatan sebesar Rp 697 miliar atau meningkat 8,8 persen dibanding pendapatan periode yang sama pada tahun lalu.

Sedangkan dari sisi laba bersih juga mengalami pertumbuhan, yaitu mencapai 33,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Posisi per November 2018, Phapros telah membukukan laba sebesar Rp 161 miliar. Hal ini sesuai dengan harapan komisaris dan direksi untuk growing double digit,” tambah Sri Utami yang akrab disapa Emmy ini.

Baca berita lainnya tentang right issue Paphros di Tempo.co.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

14 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya