Prabowo Samakan Ekonomi RI dengan Haiti yang Ada di 'Afrika'

Rabu, 26 Desember 2018 13:13 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, 22 November 2018. Pasangan Calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pembekalan relawan dengan tema Bergerak Menjemput Kemenangan yang berisi tentang langkah-langkah dan strategi bagi relawan untuk menjaring suara masyarakat, dengan dihadiri sekitar 3000-an orang relawan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon presiden dari Koalisi Adil Makmur, Prabowo Subianto, kembali viral. Kali ini ucapannya yang ramai diperbincangkan adalah soal banyaknya penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan tidak layak, bahkan sama dengan negara-negara miskin, salah satunya Haiti, yang ada di Benua Afrika. Padahal, semua orang tahu, Haiti ada di Benua Amerika.

Baca: Sri Mulyani Jawab Kritik Prabowo Soal Ketimpangan

Masih banyaknya penduduk Indonesia yang hidup pas-pasan ini, menurut Prabowo, lantaran pemerintah menerapkan kebijakan yang keliru di bidang ekonomi. Kebijakan itu menyebabkan sebagian kekayaan Indonesia saat ini justru berada di luar negeri.

"Jika diterus-teruskan Indonesia akan semakin miskin," kata Prabowo, saat berpidato di gedung Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Solo Ahad pekan lalu, 23 Desember 2018. Dia menyebut kondisi Indonesia saat ini berada setingkat dengan negara-negara miskin lainnya di Benua Afrika.

Beberapa negara miskin yang disebut Prabowo antara lain Haiti dan Rwanda. "Kita (Indonesia) setingkat dengan negara miskin di benua Afrika: ada Rwanda, Haiti dan pulau-pulau kecil Kiribati, yang kita tidak tahu letaknya di mana," kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Kondisi tersebut, menurut dia, sangat menyedihkan mengingat Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia. "Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah."

Pernyataan Prabowo yang menyebut Haiti merupakan salah satu negara di benua Afrika ini lantas berkembang viral setelah ditanggapi di sejumlah media sosial. Bahkan di Twitter, hashtag #Haiti sempat menjadi trending topic pada hari Rabu dini hari, 26 Desember 2018.

Tak sedikit netizen yang balik mempertanyakan pernyataan Prabowo tersebut. Karena Haiti terletak di benua Amerika, tidak seperti yang diucapkan Prabowo yakni di benua Afrika.

Tidak hanya kali ini ucapan Prabowo yang menyinggung perekonomian Indonesia dan menyalahkan pemerintah berkembang viral. Sebelumnya, Prabowo pernah menyatakan bahwa 99 persen masyarakat Indonesia berada pada ekonomi pas-pasan.

Saat Konferensi Nasional Partai Gerindra pertengahan Desember 2018 lalu, Prabowo juga menyebut penghasilan per kapita Indonesia saat ini sebenarnya hanya separuh dari angka resmi US$ 3.800 yakni kurang lebih US$ 1.900. "Artinya dibagi rata. Tapi 1.900 dipotong lagi utang. Iya, kita semua punya utang," ucap Prabowo, 17 Desember 2018.

Prabowo lantas mencontohkan utang negara itu harus ditanggung oleh setiap warga. "Bahkan anakmu baru lahir, punya utang. Utangnya kurang lebih, US$ 600. Jadi iya, utang kamu itu US$ 600, sekitar Rp 9 juta," katanya. "Anakmu baru lahir, utang sudah 9 juta. Jadi kekayaan kita sebenarnya hanya 1.300 dolar per kapita."

Lebih jauh Prabowo kemudian mencari perbandingan negara yang kondisi perekonomiannya mirip dengan Indonesia, yang memiliki penghasilan per kapita US$ 1.300. "Kita setingkat dengan Rwanda, Afghanistan yang perang sampai sekarang, Chad, Ethiophia. Chad sampai sekarang masih perang, Burkina Faso, laut aja enggak punya," katanya.

Badan Pusat Statistik atau BPS pada awal Februari 2018 lalu mengumumkan kinerja perekonomian Indonesia tahun 2017. Saat itu disebutkan berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp 51,89 juta atau US$ 3.876,8.

Baca: Prabowo tentang Ekonomi Rakyat Pas-pasan, Ini Data Credit Suisse

BPS menyebut perekonomian Indonesia tahun 2017 itu tumbuh 5,07 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81 persen. Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,09 persen.

Simak berita lainnya terkait Prabowo hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

1 menit lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

38 menit lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

1 jam lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

2 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

4 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

6 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

8 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

17 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya