Keuntungan Terbesar Divestasi Freeport Belum Diraih RI Jika...

Selasa, 25 Desember 2018 13:15 WIB

Limbah Tidak Jadi Prioritas Kontrak Freeport

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance alias Indef mengingatkan nilai keuntungan terbesar dari divestasi PT Freeport Indonesia kemungkinan belum bisa diraih oleh Indonesia. Pasalnya, hingga kini pengelolaan tambang emas dan tembaga di Papua itu masih dikuasai oleh Freeport McMoran Inc. kendati saham mayoritas telah digenggam oleh Indonesia.

Baca: Freeport Diibaratkan Kontrak Rumah, Ini Penjelasan Rhenald Kasali

"Kalau pengelolaanya bukan di kita, bisa jadi kalaupun untung yang terbesarnya bukan untuk kita," kata Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati di Jakarta, Sabtu, 22 Desember 2018. Ditambah kondisi hingga saat ini Indonesia masih tertinggal dalam penguasaan teknologi untuk mengelola pertambangan itu.

Apabila merujuk kepada Undang-undang tentang Mineral dan Batubara, Enny mengatakan pertambangan Freeport seyogyanya mesti dikuasai atau dikelola oleh negara agar keuntungannya dapat didedikasikan untuk kepentingan nasional. Dalam perihal divestasi yang rampung beberapa hari lalu dinyatakan bahwa perusahaan negeri Abang Sam masih mengelola pertambangan itu, ditandai dengan posisi komisaris utama dan direktur utama yang masih ditempati oleh sosok-sosok dari Freeport.

"Pertanyaannya, sekalipun kita punya saham tetapi hak pengelolaan di Freeport, lalu bagaimana ini bisa menjadi tata kelolanya bisa sebesar-besarnya untuk kepentingan kita?" kata Enny. Satu-satunya, keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia adalah adanya peningkatan dividen dengan adanya kepemilikan saham mencapai 51 persen itu. "Tapi itu pun kalau untung."

Advertising
Advertising

PT Indonesia Asahan Alumunium alias Inalum sebelumnya menebus 51,2 persen perusahaan tambang PT Freeport Indonesia senilai US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun (dengan kurs Rp 14.500). Dengan nilai bombastis itu, Enny menyebut Indonesia hanya dapat satu keuntungan, yaitu dividen. Sementara Freeport dapat sejumlah keuntungan.

"Sudah dapat uang yang begitu besar, dapat hak pengelolaan, dan dapat perpanjangan kontrak, sementara kita hanya dapat saham," kata Enny. "Kita tidak banyak mendapat keuntungan, kecuali dividen."

Malahan, ke depannya, Enny khawatir mengenai adanya dampak lingkungan dari pertambangan emas dan tembaga itu. Sebab, selama ini kalau ada risiko yang akan dituntut adalah sang pemilik.

Saat ini, dengan penguasaan saham mayoritas itu, pemerintah mesti ikut bertanggungjawab atas pemulihan lingkungan juga. "Karena pemerintah memegang saham 51 persen, risiko sudah pasti (ditanggung Indonesia), kalau untung ini namanya mimpi," ucap Enny.

Sebelumnya, CEO PT Freeport-McMorran Copper & Gold Inc., Richard Adkerson mengatakan akuisisi saham Freeport oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum sebesar 51,2 persen menguntungkan.

Baca: Mahfud MD Bicara Panjang soal Perpanjangan Kontrak Freeport

"Kami sangat antusias mengenai kelanjutan bisnis kami terkait kerja sama dengan Inalum. Ini sangat positif bagi Indonesia dan Freeport. Ini menjadi kesepakatan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak," kata Richard di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

12 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

14 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

17 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

1 hari lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

3 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

4 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

5 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya