Kwik Kian Gie: Keuangan Negara Era Jokowi Terbebani Infrastruktur

Kamis, 20 Desember 2018 19:30 WIB

Kwik Kian Gie. Dok.TEMPO/ Usman Iskandar

TEMPO.CO, Jakarta - Kwik Kian Gie menilai pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo atau Jokowi telah membangun infrastruktur secara masif tapi tidak memperhitungkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dalam mendanai proyek tersebut. Akibatnya, menurut ekonom senior tersebut, keuangan negara semakin terbebani.

Baca: Kekecewaan Kwik Kian Gie ke Jokowi Berawal dari Buku

Kondisi perekonomian nasional, menurut Kwik, semakin diperparah dengan makin merajalelanya praktik-praktik korupsi oleh para penyelenggara negara. Ia yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin) ini menilai pembangunan infrastruktur yang digencarkan oleh pemerintahan Jokowi tidak tepat waktu.

Kwik menilai pembangunan infrastruktur ini juga terlihat main hantam saja tanpa memperhitungkan berbagai aspek. Ia mencontohkan pembangunan ruas jalan di Papua yang sangat bagus dan menelan biaya sangat besar tercatat hanya dilalui oleh kendaraan dalam jumlah sedikit, sekitar 500 unit dalam sehari.

"Memang terlihat pembangunannya luar biasa. Tetapi keuangan negara sangat terbebani oleh utang-utang untuk mendanai proyek-proyek tersebut," ujar Kwik, dalam Diskusi Rabu Biru bertemakan Nestapa Ekonomi 2018 di Media Center Prabowo-Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu malam, 19 Desember 2018. "Pembangunan infrastruktur ini dilakukan dalam waktu yang tidak tepat."

Advertising
Advertising

Selain Kwik Kian Gie, tampil juga dalam diskusi publik dalam acara diskusi Rabu malam lalu adalah Fuad Bawazier dan pelaku usaha Rifda Ammarina. Fuad Bawazier yang dulu pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan kini merupakan anggota Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan selama Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla selama empat tahun belakangan ini sudah membangun jalan tol sepanjang 671 kilometer. Sementara bila dibandingkan dengan di masa orde baru, 216 kilometer jalan tol yang terbangun.

Hal tersebut, kata Luhut, menunjukkan bahwa pemerintah berupaya melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sementara pada 2019, Presiden Jokowi akan memfokuskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk mengimbangi pembangunan infrastruktur saat ini. "Pembangun infrastruktur dan SDM harus seimbang supaya saling mengisi," katanya.

Baca: Kwik Kian Gie Sebut Sejumlah Sinyal Ekonomi Sudah Mengkhawatirkan

Luhut melanjutkan, pembangunan jalan tol sangat penting karena dapat memangkas biaya logistik dan pada akhirnya menekan laju inflasi daerah. "Kalau jalan tol tidak ada, harga pangan naik karena biaya transportasi mahal. Jadi infrastruktur itu merupakan hal yang sangat vital dalam suatu negara supaya ekonominya maju," ucapnya.

BISNIS | ANTARA

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

12 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

13 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

13 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

14 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

15 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

21 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya