Iklan Prabowo-Sandiaga pun Buat Ketua Ikatan Arsitek Tersinggung

Senin, 17 Desember 2018 17:07 WIB

Sebuah video berdurasi 1 menit yang berisi iklan kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang tersebar di sejumlah media sosial mendadak viral dan jadi bahan perbincangan netizen sejak akhir pekan lalu. (sumber: https://twitter.com/hariadhi/

TEMPO.CO, Jakarta - Video yang berisi iklan kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang tersebar di sejumlah media sosial mendadak viral dan jadi bahan perbincangan netizen sejak akhir pekan lalu. Selain dianggap melecehkan profesi pekerja freelance, iklan itu juga dinilai menyinggung profesi arsitek.

Baca: Video Iklan Prabowo - Sandiaga Ini Dianggap Lecehkan Freelancer

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia Ahmad Djuhara periode 2018-2021 ikut mengomentari video iklan berdurasi 1 menit tersebut. Video yang diunggah di antaranya oleh akun Twitter resmi Partai Gerindra @Gerindra pada Jumat pekan lalu, 14 Desember 2018 hingga kini telah disukai oleh 1.931 netizen dan di-retweet sebanyak 815 kali.

Djuhara menilai ada bias dari iklan kampanye tersebut tentang profesi arsitek dan perlu diluruskan."Iklan kampanye ini bisa memberi dua pesan: cari kerja susah dan jadi arsitek susah," ujarnya seperti dikutip dari cuitan di akun Twitter-nya, @djuhara, Ahad, 16 Desember 2018.

Menurut Djuhara, bagaimana pun kondisinya saat ini, Partai Gerindra atau pihak atau partai mana pun sebaiknya ikut membangun profesi, vokasi dan okupasi apa pun di Indonesia. "Dengan nada yang optimistik & positif," cuitnya.

Advertising
Advertising

Terkait kritiknya terhadap iklan Prabowo-Sandiaga itu, Djuhara menegaskan dirinya sebagai ketua umum tidak akan membawa IAI ke ranah politik praktis. Ia bahkan mengapresiasi dan berterima kasih pada pemerintah dan DPR yang sudah mengundangkan Undang Undang no. 6/2017 tentang Arsitek.

"Dg UU 6/2017 maka Arsitek adalah profesi yang diregulasi negara yg berkekuatan & berkonsekuensi hukum," kata Djuhara. Arsitek, menurut dia, merupakan profesi dan bukan hanya sekedar pekerjaan atau okupasi, & bukan vokasi. "Vokasi juga sangat terhormat."

Lebih jauh Djuhara juga menyebut, profesi arsitek bisa dibilang unik. "Bisa bekerja dengan orang lain, bisa berpraktik mandiri, perlu mengikuti alur proses pendidikan arsitek melalui magang kepada mentor," ucapnya.

Profesi arsitek sekarang, menurut Djuhara, juga lebih didorong untuk bekerja mandiri. "Self-employed sebagai entrepreneur, masuk dunia kreatif, tidak sama seperti pekerjaan lain," katanya. "Sebaiknya Partai @Gerindra perlu memperbaiki iklan kampanye ini dengan menyampaikan pesan dengan cara yang lebih baik tentang profesi arsitek."

Dalam video itu digambarkan anak muda yang baru menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Teknik Arsitek. Di awal video diperlihatkan Prapurna S yang baru mengikuti prosesi wisuda dan foto bersama orang tuanya di sebuah studio foto.

Dalam narasi video itu disebutkan bahwa Prapurna optimistis dengan titel yang dimilikinya dan predikat Magna Cumlaude yang disandangnya bisa dengan mudah mencari pekerjaan. "Katanya kan lowongan banyak, jadi bisa kerja, kerja, kerja. Tinggal nunggu panggilan, deh," katanya di dalam video itu.

Namun setelah beberapa waktu mengirimkan banyak lamaran pekerjaan dan mendatangi wawancara kerja, Prapurna belum juga mendapat pekerjaan yang diidamkan. Hingga akhirnya sang ayah bertanya hasil pencarian kerja itu.

Prapurna lalu banting setir dengan mencoba sekian banyak pekerjaan yang tak lagi sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Muai dari jasa antar, petugas bell boy, valet parking, hingga fotografer. "Sementara, kerja gini juga enak, kok. Gajinya juga oke," katanya.

Namun hal ini tidak disetujui sang ayah. "Situasinya harus segera diubah. Gak bisa nunggu, gimana nanti. Sudah sekarang waktunya mikir, harus mikir. Sudah waktunya kita bergerak, untuk Indonesia adil makmur dengan Prabowo dan Sandi," kata si ayah.

Video itu sebelumnya juga viral karena dinilai telah melecehkan profesi pekerja lepas atau freelancer. Salah satu netizen menilai video iklan itu tidak mendidik. "Gak mendidik. Ketika yg satu mendidik anak muda kreatif dan mencipta lapangan kerja. Ehh.. iklan ini membawa kemunduran Membawa anak muda menjadi pesimis & terus menjadi pencari kerja. Dan, memilih presiden solusi untuk nasib mereka. Korelasi-nya dimana??" ujar @toenk_wibowo melalui cuitannya di Twitter, Sabtu, 15 Desember 2018.

Hal senada disampaikan oleh netizen lainnya. "Iklan lebay tuh. Gak mendidik generasi optimis. Gw lulus S1 management. Pernah jadi sales keliling, freelance dan sopir. Dan skrg usaha di bidang IT dr jaman SBY sampe skrg. Karyawan lebih dr 15 org. Sing penting 'yen obah bakal mamah'" ujar @kibengkong.

Baca: Faisal Basri Samakan Prabowo dan Trump soal Impor

Namun ada juga yang memuji video iklan tersebut. "Iklan kampanye Prabowo Sandi ini menjadi debat publik bagaimana kedua pasangan tersebut mengatasi lapangan pekerjaan yg semakin jauh jaraknya antara supply lulusan sekolah dgn demand industri yg tersedia," kata Taufik Hidayat melalui akun Twitter-nya @TopeRendusara, Senin, 17 Desember 2018.

Berita terkait

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

2 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

3 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

6 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

7 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

7 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

7 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

18 jam lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

20 jam lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya