Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjajal kendaraan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang telah dimodifikasi pada Indonesia Modification Expo (IMX) 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Ahad, 18 November 2018. Kendaraan karya anak bangsa ini memiliki daya angkut sebesar 700 kg. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan penerapan konsep Industri Hijau pada 143 perusahaan selama 2018 menghemat energi sebesar Rp 1,8 triliun dan menghemat air setara dengan Rp 27 miliar.
"Program pengembangan industri nasional menerapkan Industri Hijau, melalui perbaikan efisiensi dan efektivitas produksi, dengan pendekatan 'no cost' dan 'low cost'," kata Airlangga di Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.
Airlangga memaparkan, dengan adanya penghematan pemakaian energi dan air, maka hal ini sekaligus membantu komitmen Indonesia dalam upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 29 persen atas usaha sendiri atau 41 persen dengan bantuan dari luar pada 2030 serta meningkatkan daya saing produk industri. Penghematan tersebut juga sebagai bentuk dukungan dari Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Secara bertahap dan pasti, pengakuan industri hijau sudah merupakan salah satu faktor daya saing," ujar Airlangga.
Menurut dia, saat ini industri hijau sudah menjadi tuntutan pasar seiring dengan semakin tingginya kepedulian pasar akan kelestarian lingkungan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, pengembangan industri hijau mendorong industri bertransformasi menuju industri berbasis inovasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Sistem produksi yang efisien dan keberterimaan pasar yang lebih baik menjadikan industri hijau memiliki daya saing yang tinggi.
Airlangga Hartarto mengatakan penghargaan Industri Hijau merupakan salah satu kegiatan Kementerian Perindustrian yang dilakukan setiap tahun dengan tujuan memberikan dorongan agar industri dalam negeri dapat menjadi industri yang ramah lingkungan, dengan memperhatikan teknologi proses yang lebih ramah lingkungan.
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
11 hari lalu
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.