Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjajal kopi Pagur Arabica di diskusi tentang Agro Industri Kopi Global di Hotel Borobudur, Jakarta. Rabu, 8 Agustus 2018. Tempo / Caesar Akbar
Jakarta- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menanggapi kurs rupiah yang turun kembali setelah sempat menguat. Untuk menjaga nilai rupiah tetap stabil, Darmin menekankan pentingnya menjaga kepercayaan pasar.
"Memang dunia ini aneh sekali, Ada CSO-nya Huawei ditangkap, malah goyang dunianya. Ini aneh-aneh saja," ujar dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 7 Desember 2018.
Pada 3 Desember 2018, rupiah sempat menguat di level Rp 14.252 per dolar Amerika Serikat. Hal tersebut berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).
Penguatan hanya terjadi sesaat, di hari-hari berikutnya, rupiah kembali melemah di hari-hari berikutnya. Pada hari ini, rupiah berada di level Rp 14.539 per dolar Amerika Serikat.
Penurunan tersebut berangsur-angsur, berdasarkan Jisdor, dalam kurun waktu empat hari, rupiah mengalami penurunan hingga 287 poin.
Darmin menuturkan rupiah masih berpotensi untuk menguat. Hal yang paling penting dilakukan ialah memelihara kepercayaan dan kenyamanan pasar. Dengan beberapa kebijakan yang akan dibuat, Darmin yakin rupiah akan menguat.
Salah satu kebijakan yang sedang digodok oleh Darmin, ialah sekolah vokasi. "Kita bikin kebijakan kita untuk vokasi kemudian untuk ekspor nanti ekspor. Kita pelan-pelan, satu-satu dipelihara iklim dan confidentnya, itu akan menguat," tutur Darmin Nasution.
