Sri Mulyani Kutip Pandangan Barrack Obama Soal Globalisasi

Kamis, 6 Desember 2018 12:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Bali - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan
pandangannya terkait perkembangan globalisasi yang membuat sebagian negara menjadi pemenang dan sebagian lain justru kalah. Bahkan di satu kawasan yang maju sekalipun, tetap ada satu dua negara yang kalah bersaing dengan negara lainnya.

BACA: Anggaran Tak Terserap Rp 70 T, Jokowi Minta Kementerian Evaluasi

"Tapi mereka yang loser (orang yang kalah) ini justru diharapkan berjuang untuk diri mereka sendiri," kata Sri Mulyani dihadapan tamu-tamu internasional yang hadir dalam acara The 8th Annual International Forum on Economics Development and Public Policy atau AIFED, di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018.

Sri mengutip pidato mantan Presiden Amerika Serikat pada pertemuan G20 ke-11 di Hangzhou, Cina, yang pernah dihadirinya. Saat itu, kata Sri, Obama menyampaikan, "kita harus serius berfikir soal nasib mereka yang kalah." Obama melanjutkan, "ini adalah soal kemanusiaan."

BACA: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru Soal Tarif Ekspor CPO Nol

Advertising
Advertising

Sebab, kalah dan menang dalam globalisasi ini tidak hanya dialami antar negara saja, namun juga antar kelompok masyarakat. Untuk itulah, Sri menilai pemerintah harus bisa menelurkan kebijakan yang seimbang. Di satu sisi penyediaan kebijakan yang inovatif dan kompetitif, tapi di sisi lain tidak membuat sebagian kelompok masyarakat merasa dipinggirkan.

Indonesia, kata Sri Mulyani, telah memulai tren tersebut dengan memusatkan perhatian pembangunan pada sumber daya manusia, setelah berkutat pada pembangunan infrastruktur. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2019, pemerintahan Joko Widodo memustakan anggaran untuk pendidikan dan menggenjot Program Keluarga Harapan atau PKH.

Kebijakan ini, kata Sri Mulyani, merupakan langkah lanjutan setelah pada 1970, pemerintah menggenjot pembangunan manusia lewat program wajib bersekolah, wajib imunisasi, dan program kesehatan yang masif. "Arahnya jelas, cara kami jelas, kami harap akan ada lebih banyak kebijakan yang seusai kedepannya," kata dia.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

14 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya