Sri Mulyani Ubah Gaya Komunikasi Kemenkeu, Gunakan Medsos

Rabu, 5 Desember 2018 16:26 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat mengunjungi Museum Macan. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan bahwa media sosial bermanfaat bagi Kementerian Keuangan. Media sosial berperan penting menciptakan akuntabilitas bagi Kementerian Keuangan.

Baca: Sri Mulyani: Dunia Usaha Akan Hadapi Lesunya Permintaan

"Saat ini kita lihat fenomena berubah, banyak masyarakat atau generasi milenial dan produktif pengguna internet serta smartphone. Nah ini cara untuk menjangkau masyarakat tapi ini juga adalah bagian akuntabilitas," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam acara "Festival Media Digital Pemerintah" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Desember 2018.

Sri Mulyani mengatakan, kondisi tersebut berbeda ketika dirinya menjadi Menteri Keuangan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada waktu itu, media yang sangat bermanfaat untuk menyampaikan kebijakan atau berkomunikasi kepada publik hanya menggunakan media cetak dan radio. Meski sudah berkembang website pada waktu itu, namun kondisi belum berkembang pesat seperti saat ini.

Sri Mulyani melanjutkan, saat dirinya bekerja untuk Bank Dunia sebagai direktur pelaksana, ia belajar bahwa media sosial dimanfaatkan oleh Bank Dunia untuk menjelaskan kepada publik. Seperti menjelaskan project Bank Dunia yang tengah digarap di berbagai tempat di dunia, melalui sosial media baik facebook, twitter maupun linkedln.

Karena itu, kata Sri Mulyani, waktu ditunjuk menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Joko Widodo, ia langsung mengubah biro komunikasi Kementerian Keuangan. Sebab, biro komunikasi tersebut ternyata lebih banyak mengurusi bidang keprotokoleran.

Advertising
Advertising

"Makanya saya dan saya mulai pakai sosial media termasuk facebook dan instagram. Karena ini bagian dari akuntabilitas, kalau sekarang kita melakukan secara aktif konten pun diubah," kata dia.

Sri Mulyani mencontohkan, salah satunya adalah informasi mengenai Anggaran Pemdapatan dan Belanja Negara (APBN). Ani, begitu ia disapa, menuturkan bahwa masyarakat perlu tahu dari mana APBN diperoleh untuk apa.

Apalagi, bendahara negara ini menjelaskan, pemberian informasi dilakukan karena masyarakat sangat sensitif. Terutama ketika berbicara pajak dan utang maysarakat cenderung sensitif dan emosional. Sebab hal ini sangat dekat dengan masyarakat.

"Jadi ini juga cara kami menyambungkan masyarakat. Sekaligus memberikan informasi yang benar dan fair, sekaligus menghalau pihak-pihak yang kadang-kadang tidak menginginkan masyarakat mendapatkan informasi tidak benar," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

21 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

23 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya