KTT G20, AS - Meksiko - Kanada Teken Pakta Dagang USMCA

Sabtu, 1 Desember 2018 12:19 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua dari kiri belakang), berfoto dengan para pemimpin G20 dalam KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat, 30 November 2018. Di sela-sela KTT tersebut, JK diagendakan bertemu dengan Pemerintah Argentina, Arab Saudi, Turki, Brasil dan Australia. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Buenos Aires - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, dan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau meneken pakta dagang terbaru, yaitu United States, Mexico, and Canada Agreement (USMCA). Penandatanganan dilakukan tiga kepala negara tersebut di Buenos Aires, Argentina, Jumat lalu beberapa jam menjelang perhelatan Leader's Meeting KTT G20.

Baca: Di KTT G20, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Menarik untuk Investasi

Penandatanganan USMCA tidak dibuka untuk semua jurnalis yang meliput perhelatan KTT G20. Namun, Trump menayangkan prosesi tersebut secara langsung melalui akun Twitter resminya.

Dalam pidatonya, Trump mengatakan USMCA sangat penting bagi ketiga negara itu. "Baru saja menandatangani perjanjian dagang paling penting, dan paling besar, dalam sejarah AS dan dunia. AS, Meksiko, dan Kanada bekerja sama dengan baik dalam menyusun dokumen hebat ini. NAFTA yang buruk akan segera berakhir. USMCA akan sangat fantastis untuk semua!" ujar Trump dalam akun Twitter resminya, Jumat, 30 November 2018, waktu setempat.

Trump menuturkan USMCA akan menjadi pakta dagang terbesar dalam sejarah. Pasalnya, ketiga negara merupakan anggota G20 yang memberi kontribusi produk domestik bruto cukup besar bagi perekonomian dunia. Seperti diketahui, hubungan dagang antara negara-negara G20 menyumbang 75 persen dari total perdagangan internasional.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Trump mengungkapkan tujuan diberlakukannya USMCA tak lain untuk meningkatkan gaji para pekerja di sektor manufaktur serta mempromosikan lebih banyak ekspor barang-barang AS di berbagai sektor. "Kami ingin mendorong ekspor produk AS, termasuk di sektor pertanian, manufaktur, dan industri jasa," katanya.

Salah satu klausul dalam USMCA adalah AS dapat mengunci akses perdagangan ke Kanada dan Meksiko, contohnya di bidang agrikultur atau pertanian. Hal tersebut diyakini akan membawa angin segar bagi pelaku usaha pertanian di Negeri Abang Sam, salah satunya lewat penggunaan dan pengembangan bioteknologi pertanian.

Selain itu, perjanjian USMCA juga fokus pada perubahan kompetisi agar lebih adil dan menunjang pendapatan tinggi bagi para pekerja, khususnya di sektor manufaktur. USMCA mensyaratkanya setidaknya 75 persen pembuatan produk otomotif wajib dilakukan di Amerika Utara.

"Sekitar 40-45 persen harus dibuat di Amerika Utara dengan standar gaji buruh yang tinggi. Ini akan menyetop pembuatan kendaraan bermotor di luar negeri dan membawa kembali perusahaan agar mau berinvestasi di AS," ucap Trump.

NAFTA merupakan perjanjian dagang antara negara-negara Amerika Utara, yang pertama kali diterapkan pada 1994. Kesepakatan dagang itu menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi, kebudayaan, kewarganegaraan, paspor dan visa, kegiatan sosial, dan kesehatan.

Banyak pihak menilai alasan Trump mengubah NAFTA menjadi USMCA adalah untuk menggantikan perjanjian dagang dengan Cina. Seperti diketahui, tensi AS-Cina memanas setelah Trump mengibarkan bendera "perang dagang" dengan Negeri Panda.

Baca: KTT G20 Digelar, JK Harap Tensi Perang Dagang AS - Cina Menurun

Sejak Trump mengumumkan kebijakan kenaikan tarif impor untuk produk aluminium dan baja, AS dan Cina sudah terlibat dalam aksi saling balas tarif impor. Teranyar, Trump mengancam akan kembali mengerek tarif impor untuk barang-barang Cina senilai US$ 200 miliar dari 10 persen menjadi 25 persen.

BISNIS

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

16 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya