Prabowo Kritik Utang, Luhut: Negara Kita Gak Miskin - miskin Amat

Sabtu, 1 Desember 2018 12:10 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan kembali mengomentari sindiran dari Calon Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya pada Rabu, 28 Oktober 2018, Prabowo menyindir utang dari pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi yang bukan digunakan untuk swasembada pangan, melainkan untuk impor pangan.

Baca: Luhut Singgung Meikarta: Investasi Trus Ketangkap, Kan Kampungan

Saat ditanyai hal ini, Luhut tidak menjawab langsung sindiran itu. Ia malah membahas rasio pajak dan utang yang menumpuk. "Negara kita gak miskin-miskin amat kok," katanya dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Jumat, 30 November 2018.

Luhut menjelaskan bahwa rasio penerimaan pajak Indonesia saat ini 12 persen dan menyumpang 83,5 persen dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Jadi kalau ada yang ngomong utang numpuk, orang World Bank (Bank Dunia) malah bilang utangnya dikit, jadi ndak betul itu, Asbun aja itu!"

Jawaban dari Luhut ini lebih cocok untuk sindiran Prabowo pada 25 Juni 2018. Saat itu, Prabowo menyebut Indonesia merupakan negara yang paling beresiko dari sisi utang di Asia bersama India. Pernyataan itu mengutip data Bloomberg, yang juga merujuk pada data lembaga pemeringkat Moody's.

Advertising
Advertising

Prabowo menyebut total utang Indonesia, jika utang pemerintah, badan usaha milik negara, dan swasta digabung, mencapai Rp 9.000 triliun meski utang pemerintah hanya sekitar Rp 4.000 triliun. “Bloomberg mengutip situasi ekonomi Indonesia risky, berbahaya. Paling berbahaya karena utangnya,” ucapnya.

Adapun rasio pajak 12 persen yang disampaikan Luhut juga telah pernah dikritik Prabowo. Prabowo menyarankan pemerintahan Jokowi untuk belajar kepada Zambia di Afrika, negara dengan rasio pajak yang lebih baik dari Indonesia, yaitu 16 persen.

Baca: Luhut: Saya Hidupnya Udah Enak, Ngapain Bekingin Pengusaha Ikan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengaku pernah malu dengan rasio pajak yang tak lebih besar dari 12 persen ini. Sebab, saat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani pernah membuat standar rasio pajak ideal di seluruh negara di dunia sebesar 15 persen.

Simak berita lainnya terkait Luhut hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

2 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

3 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

5 jam lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

7 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

8 jam lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

8 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

11 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya