Darmin Sebut Perpres DNI Diteken Pekan Depan

Kamis, 29 November 2018 05:30 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Wakil Kepala Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke XVI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 16 November 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap Peraturan Presiden soal Daftar Negatif Investasi bisa rampung diteken pada pekan depan. "Setelah selesai masa sosialisasi, kami finalkan aturannya pekan ini," ujar dia di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, 28 November 2018.

BACA: Darmin Ingin Industri Panel Kayu Kembali Berjaya

Darmin mengatakan telah menjelaskan aturan DNI itu kepada para pengusaha yang menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Solo, kemarin. Menurut dia, sebagian besar dari mereka menerima aturan anyar itu.

Meskipun, masih ada segelintir pengusaha yang mempertanyakan ihwal pelaksanaan kebijakan anyar itu. Padahal, ujar Darmin, perkara pelaksanaan bisa dilihat setelah diterapkan. "Nanti dilihat, kami bohong enggak, kan susah kalau baru aturan sudah ditanyakan soal pelaksanaan," ujar dia.

Dalam pertemuan itu, Darmin mengatakan telah menjelaskan bahwa kebijakan baru itu sejatinya akan menguntungja para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. "Kami tidak buka mana-mana, malah kami membuat pencadangan semakin besar untuk UMKM," kata dia. "Jadi enggak ada yang diisukan kita buka untuk asing."

Advertising
Advertising

Sementara, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk mengeluarkan UMKM dari relaksasi DNI. Keputusan itu disebutnya sebagai bukti keberpihakannya terhadap UMKM. "Jangan ragukan komitmen pemerintah terhadap UMKM," kata dia. Indonesia saat ini memiliki 62 juta UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja hingga116 juta orang. "Saya sendiri juga alumni UMKM," ujar Jokowi.

Kebijakan itu diambil setelah mendapat masukan dari banyak kalangan usaha mengenai paket kebijakan ekonomi XVI. Salah satunya adalah kekhawatiran mengenai keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah dengan adanya kebijakan relaksasi daftar negatif investasi (DNI).

"Banyak masukan yang disampaikan kepada saya," kata Jokowi. Selain dari Kadin, Jokowi mendapat masukan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Menurut dia, secara garis besar sudah tidak ada masalah dengan paket kebijakan ekonomi itu. "Mengenai Tax Holiday dan hasil ekspor sudah tidak ada masalah," katanya.

Satu hal yang masih banyak dikhawatirkan oleh dunia usaha adalah kebijakan relaksasi DNI. Jokowi menegaskan bahwa hingga saat ini peraturan presiden mengenai paket kebijakan ekonomi itu belum ditandatangani. "Sehingga saya putuskan di tempat ini bahwa UMKM dikeluarkan dari relaksasi DNI," katanya.

Simak berita tentang Darmin hanya di Tempo.co

CAESAR AKBAR | AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut 143 Perusahaan Asing Sedang Berencana Relokasi Investasi ke RI

16 September 2020

Airlangga Sebut 143 Perusahaan Asing Sedang Berencana Relokasi Investasi ke RI

Indonesia disebut seharusnya ambil kesempatan untuk menggantikan posisi Cina sebagai tujuan investasi dari hubungan rantai pasok baru di pasar global.

Baca Selengkapnya

Berikut Susunan Baru Direksi dan Komisaris Pupuk Indonesia

4 Agustus 2020

Berikut Susunan Baru Direksi dan Komisaris Pupuk Indonesia

Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero).

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

4 Agustus 2020

Erick Thohir Angkat Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat mantan Menko Perekonomian Darmin Nasution menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sektor Navigasi Dibuka untuk Investor Asing, Kadin Prihatin

22 November 2019

Sektor Navigasi Dibuka untuk Investor Asing, Kadin Prihatin

Wakil Ketua Kadin Indonesia Carmelita Hartoto menyatakan prihatin atas dibukanya sarana komunikasi dan navigasi untuk investor asing.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

DNI Dihapus, Pemerintah Sisakan 6 Larangan Investasi

21 November 2019

DNI Dihapus, Pemerintah Sisakan 6 Larangan Investasi

Menurut Airlangga Hartarto, investasi apapun di luar enam bidang usaha itu, positif.

Baca Selengkapnya

Daftar Negatif Investasi Resmi Dihapus per Januari 2020

21 November 2019

Daftar Negatif Investasi Resmi Dihapus per Januari 2020

Setelah Daftar Negatif Investasi Dihapuskan, pemerintah akan menerbitkan Daftar Positif Investasi yang bisa dimasuki investor asing maupun lokal.

Baca Selengkapnya

Darmin Nasution Ingatkan Airlangga untuk Paham Soal Inflasi

23 Oktober 2019

Darmin Nasution Ingatkan Airlangga untuk Paham Soal Inflasi

Darmin Nasution mengingatkan Menko Perekonomian yang baru, Airlangga Hartarto untuk paham soal inflasi.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti dan Darmin Dinilai Jadi Korban Koalisi Jokowi

23 Oktober 2019

Susi Pudjiastuti dan Darmin Dinilai Jadi Korban Koalisi Jokowi

Susi Pudjiastuti dan Darmin Nasution diduga tak menjabat menteri lagi karena korban koalisi gemuk Jokowi.

Baca Selengkapnya