Rupiah Menguat di Level Rp 14.500 per USD, Jokowi: Alhamdulillah

Selasa, 27 November 2018 12:45 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan pada Apel Danrem Dandim Terpusat di Gedung Yudha Wastu Pramuka Bandung, Jawa Barat, Senin 26 November 2018. Apel yang diikuti oleh 510 Dandim dan Danrem dari seluruh Indonesia itu dilaksanakan dalam rangka menyamakan pola pikir, koordinasi, serta evaluasi tindakan para Dandim dan Danrem jelang Pemilihan Umum 2019. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bersyukur saat ini nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan. Menurut Jokowi, penguatan tersebut mencerminkan nilai tukar rupiah berada dalam kondisi yang stabil.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Taring BI Keluar Jaga Stabilitas Rupiah

"Alhamdulillah dalam 2-3 minggu terakhir rupiah menguat signifikan. Kemarin sudah kembali pada kisaran Rp 14.500 per dolar AS," kata Jokowi dalam pidatonya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jakarta Convention Center, Senaya, Jakarta Selatan, Selasa, 27 November 2018.

Hari ini BI kembali mengelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI. Pertemuan tahunan 2018 digelar dengan mengambil tema "Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan." Dalam pertemuan tahunan ini, BI memaparkan arah kebijakan ekonomi khususnya di bidang moneter pada tahun 2019.

Dalam acara ini, selain Gubenur Bank Indonesia dan Presiden Jokowi, hadir para menteri kabinet kerja, kepala daerah, pengamat ekonomi, pelaku industri keuangan, perbankan, hingga pimpinan redaksi media massa.

Adapun, merujuk pada Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah bertengger pada level Rp 14.504 per dolar AS. Sedangkan, di pasar sekunder, berdasar RTI hingga pukul 12.00, rupiah tercatat diperdagangkan pada level Rp 14.483 per dolar AS.

Menurut Jokowi, penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah tersebut tak lepas dari kebijakan dan usaha yang telah dikeluarkan BI sejak berbulan-bulan sebelumnya. Karena itu, ia mengapresiasi langkah berbagai kebijakan tersebut.

"Di tengah gejolak global yang tengah mengguncang, BI terus membela kurs rupiah. Kami sadar betul betapa beratnya pertempuran dari hari ke hari dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, melakukan intervensi dan menaikkan subung guna stabilkan kurs," kata Jokowi.

Menurut mantan Walikota Solo ini, BI sudah menunjukkan keberanian dan memberikan kejutan kepada pasar mengenai kebijakannya. Khususnya lewat kebijakan untuk memutuskan menaikkan tingkat suku bunga menjadi 6 persen dari sebelumnya 5,75 persen. Sepanjang tahun BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 175 basis poin.

Apalagi, kata Jokowi, kebijakan tersebut dikeluarkan oleh BI di tengah prediksi banyak ekonom yang menyatakan bahwa bank sentral tak akan menaikkan lagi tingkat suku bunganya.

Jokowi berujar kebijakan tersebut menunjukkan BI memiliki ketegasan dan determinasi untuk membentengi rupiah. "Dalam bahasa keseharian ini bisa disebut, taringnya BI keluar. Keberanian seperti inilah yang dibutuhkan, saat menghadapi ekonomi dunia banyak ketidakpastian," kata Jokowi.

Berita terkait

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

10 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

21 menit lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

41 menit lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

48 menit lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

1 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

3 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

15 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

16 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya