Bulog Jelaskan Alasan Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah

Kamis, 22 November 2018 13:50 WIB

ilustrasi beras

TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Operasional Pelayanan Publik atau OPP Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, menuturkan penyebab naiknya harga beras. Padahal, stok beras Bulog melimpah. "Biasanya bulan Oktober- November sudah mulai berkurang panen," ujar dia di Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis, 22 November 2018.

BACA: Kementan: Harga Beras Sering Naik Karena Ibu-ibu Nyetok

Tri menjelaskan, di bulan Februari masuk masa panen, sehingga harga beras akan turun kembali. Saat ini, di Pasar Induk Beras Cipinang, harga ecer tertinggi atau HET untuk 1 kilogram beras Rp 9.400, sehingga operasi pasar dilakukan.

Menurut Tri, kenaikan yang terjadi masih kecil, namun pemerintah langsung melakukan tindakan preventif untuk menstabilkan harga. "kenaikannya baru 0,15 persen," ucap Tri.

Bulog akan menyalurkan 2 ribu ton beras perharinya. Tri menargetkan menyalurkan 5 ribu - 6 ribu ton perminggunya ke pasar induk. Harga beras yang dijual Rp 8.500 per kilogram untuk penjualan di pasar induk.

BACA: Indef Nilai Perbaikan Data Beras Tak Cukup Bendung Inflasi Pangan

Beras-beras tersebut, kata Tri, juga akan disalurkan ke pasar turunan. Namun, harga yang dijual Rp 9.000. "Insya Allah kami akan support, Bulog stoknya cukup," kata Tri.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada anomali pada kondisi pangan. Dia mengatakan stok beras melimpah, tetapi masih ditemukan harga beras dijual di atas HET.

"Ada anomali hari ini. Kami yakin. Karena supply cukup, bahkan berlebih, stok Bulog cukup, bahkan kita satu bulan lagi mau panen, tapi harga naik. Ini ada anomali," kata Amran.

Baca berita tentang beras lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

10 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

15 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

15 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

8 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya