Aset Yayasan Supersemar Diburu, Seperti Apa Gedung Granadi Kini?

Selasa, 20 November 2018 14:04 WIB

Kantor Yayasan Supersemar di Gedung Granadi lantai 4, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu, 8 April 2009. dok/ Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Perburuan aset Yayasan Supersemar memasuki babak baru ketika Gedung Granadi milik Keluarga Cendana telah resmi disita kemarin oleh tim eksekutor dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Meski begitu, hingga kini tidak terlihat ada tanda-tanda, plang pengumuman, ataupun garis polisi yang menunjukkan bahwa gedung tersebut telah disita negara.

Baca: Gedung Granadi Disita, Begini Awal Mula Kasus Yayasan Supersemar

Sekitar tujuh orang petugas keamanan tampak berjaga-jaga di gedung tersebut, lima orang di halaman depan dan dua orang duduk di meja resepsionis di lobi gedung. Karena hari ini merupakan hari libur, maka tidak ada aktivitas perkantoran.

"Tidak ada manajemen sekarang, apalagi lagi ramai pemberitaan. Datang besok saja," kata salah seorang petugas keamanan gedung saat ditemui di lokasi, Selasa, 20 November 2018.

Di lobi gedung, terdapat sebuah kafe, beberapa mesin anjungan tunai mandiri atau ATM, dan dua buah foto dari mantan Presiden Indonesia, Soeharto. Petugas keamanan menolak memberikan kontak pengelola gedung dan hanya mengatakan, "sudah penuh kantornya." Namun dari informasi yang dihimpun Tempo, ternyata masih ada ruangan kosong yang bisa disewa sebagai kantor.

Satu dua orang tampak diizinkan masuk ke pekarangan gedung. Salah satunya seorang wanita yang mengendarai mobil berwarna hitam dan langsung melesat ke halaman belakang gedung. Selebihnya, tidak ada yang diizinkan masuk oleh petugas keamanan. Pagar ditutup dan sejumlah wartawan tampak menunggu di depan pagar gedung.

Tepat pada Senin kemarin, Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Achmad Guntur resmi mengumumkan penyitaan gedung tersebut. Gedung ini berlokasi di Jalan Rasuna Said Blok X 1 Kavling 8-9, Jakarta Selatan. Gedung berhadapan langsung dengan Kantor Kementerian Kesehatan dan hanya berjarak 2,6 kilometer dari Gedung Merah Putih milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di lantai delapan gedung ini pula, PT Humpus Intermoda Tbk, milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra dari Soeharto, berkantor. Dikutip dari laman resminya, ada sejumlah sektor bisnis yang dikerjakan oleh perusahaan ini, mulai dari oil transportation, petrochemical transportation, liquefied natural gas atau LNG transportation, dan lain-lain.

Adapun penyitaan dilakukan untuk menjalankan putusan dari Mahkamah Agung (MA) atas gugatan Kejaksaan Agung terhadap Yayasan Supersemar milik Keluarga Cendana. Achmad menjelaskan bahwa Yayasan Supersemar digugat Kejaksaan Agung secara perdata pada 2007 atas dugaan penyelewengan dana beasiswa pada berbagai tingkatan sekolah yang tidak sesuai serta dipinjamkan kepada pihak ketiga. "Gedung Granadi sudah resmi disita oleh eksekutor," tuturnya, Senin, 19 November 2018.

Walau begitu, pada Senin kemarin, aktivitas perkantoran di gedung ini dikabarkan masih berjalan normal. Begitupun saat hari kerja pada besok hari, Rabu, 21 November 2018. Informasi yang dihimpun Tempo, kantor-kantor yang berlokasi di gedung ini masih beroperasi secara normal dan tidak ada pengumuman bahwa perkantoran di gedung ini ditutup sementara karena ada penyitaan oleh pengadilan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menegaskan bahwa ketua umum partainya, Tommy Soeharto, tidak ada sangkut paut dengan sengketa Yayasan Supersemar. Ia menyampaikan hal ini karena Gedung Granadi, tempat Tommy berkantor, disita oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait sengketa Yayasan Supersemar.

"Posisi HMP (Hutomo Mandala Putra) sebagai Presiden Komisaris Humpuss Group yang berkantor di Granadi adalah penyewa, sama statusnya dengan penyewa lainnya," ujar Badar kepada Tempo pada Senin, 19 November 2018.

Baca: Saham dan Rekening Yayasan Supersemar Terancam Disita

Lebih jauh, Badar juga menegaskan bahwa Gedung Granadi bukan kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya. Adapun kantor DPP Partai Berkarya terletak di Jalan Antasari Nomor 20, Cilandak, Jakarta Selatan.

BISNIS | DEWI NURITA

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

2 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

3 hari lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

3 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

10 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

12 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

12 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

22 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

30 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

32 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

Ledakan gudang peluru cibubur mengingatkan peristiwa 40 tahun lalu ledakan gudang peluru Korps Marinir Angkatan Laut, Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya