Tekan CAD, Sri Mulyani: Optimalkan Langkah yang Telah Disusun

Selasa, 13 November 2018 20:24 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan saat menghadiri Remark Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) - LPEI Cocktail pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di The Laguna Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum merencanakan langkah-langkah baru guna menekan defisit transaksi berjalan alias CAD. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berujar pemerintah masih mengoptimalkan langkah-langkah yang sebelumnya telah disusun.

BACA: Sri Mulyani: Gini Rasio Turun, Pertumbuhan Ekonomi Merata

"Saya rasa kami sudah membahasnya dalam sidang kabinet, juga bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, langkah-langkah yang dilakukan bersama kementerian dan lembaga, terutama dunia usaha dan dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan," ujar Sri Mulyani di kantornya, Selasa, 13 November 2018.

Beberapa langkah yang sudah dirumuskan pemerintah guna menekan defisit transaksi berjalan antara lain perluasan mandatori penggunaan biodiesel dengan campuran 20 persen minyak sawit alias B20. Selain itu, pemerintah juga telah menaikkan tarif Pajak Penghasilan impor untuk sejumlah barang konsumsi guna mengerem laju impor. Pemerintah juga menyisir sejumlah proyek infrastruktur yang menggunakan banyak barang impor dan bisa ditunda.

BACA: Ini Ide Sri Mulyani Soal Restrukturisasi Merpati Arilines

Advertising
Advertising

"Itu kami akan jalankan dan monitor terus," ujar Sri Mulyani. Pasca pengumuman mengenai melebarnya defisit transaksi berjalan yang melebar pada triwulan III 2018, rupiah terus mengalami pelemahan. Rupiah dibuka melemah ke level Rp 14.747 per dolar Amerika Serikat pada Senin, 12 November 2018. Kurs terus melemah menginjak Rp 14.895 per dolar AS pada hari ini.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengumumkan kenaikan angka defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 menjadi US$ 8,8 miliar atau 3,37 persen dari Produk Domestik Bruto atau PDB. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar US$ 8 miliar atau 3,02 persen PDB.

"Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III 2018 meningkat sejalan dengan menguatnya permintaan domestik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 9 November 2018. Dengan kenaikan angka tersebut, secara kumulatif hingga triwulan III CAD tercatat 2,86 persen PDB alias masih berada dalam batas aman.

Melebarnya defisit transaksi berjalan pada kuartal III 2018, ujar Agusman, dipengaruhi oleh penurunan kinerja neraca perdagangan barang dan meningkatnya defisit neraca jasa. Kata dia, turunnya kinerja neraca perdagangan terutama dipengaruhi oleh meningkatnya defisit neraca perdagangan migas.

"Defisit neraca perdagangan migas meningkat seiring naiknya impor minyak di tengah lonjakan harga minyak dunia," ujar Agusman. Sementara peningkatan surplus neraca perdagangan barang nonmigas relatif terbatas akibat tingginya impor lantaran kuatnya permintaan domestik.

Di samping itu, melebarnya defisit neraca transaksi berjalan juga bersumber dari naiknya defisit neraca jasa, khususnya jasa transportasi. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan impor barang dan pelaksanaan kegiatan ibadah haji.

Kendati demikian, Agusman mengatakan pelebaran defisit neraca transaksi berjalan yang lebih besar masih bisa tertahan oleh meningkatnya pertumbuhan ekspor produk manufaktur. Itu juga didukung oleh kenaikan surplus jasa perjalanan seiring naiknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, antara lain terkait penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang beberapa waktu lalu.

Baca berita tentang Sri Mulyani lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

21 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya