Indikator Kecepatan Lion Air Rusak, Salah Pabrik atau Teknisi?

Rabu, 7 November 2018 20:44 WIB

Tim DVI Polri, Basarnas, dan Palang Merah Indonesia (PMI) mengidentifikasi kantong jenazah yang tiba di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 5 November 2018. Sebanyak 17 kantong jenazah dibawa Basarnas dari perairan utara Karawang, lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab kerusakan pada Air Speed Indicator atau petunjukan kecepatan pesawat Lion Air JT 610. Petunjuk kecepatan ini ditengarai rusak dalam empat perjalanan terakhir pesawat yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Lion Air Jatuh, Kepala BKPM Turut Berduka

Teknisi dari Lion Air sebenarnya sempat mengganti salah satu komponen yang berhubungan dengan petunjuk kecepatan ini yaitu Angle of Attack (AOA) sensor. Sensor ini adalah sebuah alat ukur yang ditempatkan di bagian depan pesawat yang mengukur sudut pesawat terhadap aliran udara. Teknisi mengganti AOA saat pesawat mendarat di Bali, sehari sebelumnya jatuhnya pesawat.

Akan tetapi, penggantian AOA ini ternyata tidak membuat petunjuk kecepatan pesawat membaik. Malah, KNKT menduga masalah di pesawat semakin bertambah, hingga setelah mendarat di Jakarta, sebelum bertolak ke Pangkalpinang. "Kalau perlu bongkar ya kami bongkar AOA ini, kami lihat apa masalahnya dan kerusakan apa yang ada," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 7 November 2018.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat ketika terbang membawa 182 penumpang dan 7 kru dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Senin, 29 Oktober 2018. Dari hasil pengecekan awal pada Flight Data Recorder (FDR), ternyata terjadi perbedaan 20 derajat antara AOA di sisi pilot dan copilot.

Advertising
Advertising

Perbedaan itu terjadi dalam penerbangan dari Bali menuju Jakarta, 28 Oktober 2018. Untuk itulah, KNKT sedang mendalami keterangan dari teknisi Lion Air mengapa petunjuk kecepatan tetap rusak kendati AOA telah ditukar dengan yang baru. "Kami akan cek, apakah teknisi ini bisa atau enggak, apakah terjadi kesalahan pemasangan atau enggak," kata Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo.

Dengan terjadinya perbedaan pada 20 derajat ini, kata Nurcahyo, maka pilot dan copilot pun akhirnya tidak mengetahui indikator siapakah yang benar. Untuk itulah sebenarnya, KNKT sangat membutuh satu data lagi yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR). "Jadi kami tahu apa keputusan mereka akibat perbedaan ini," kata dia.

Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo, mengatakan, pihaknya juga akan mengecek apalah AOA baru yang dipasangkan di Bali telah memperoleh form 8130, semacam sertifikat resmi bagi komponen ini. Jika tidak memiliki sertifikat ini, maka barang AOA yang dipasang tidaklah sah dan tidak disetujui atau unapproved. "Hanya AOA bersertifikat yang boleh dipasang," kata dia.

Ada dua kemungkinan yaitu teknisi salah memasang AOA atau AOA telah mengalami kerusakan sejak dari pabrikannya di Chicago, Amerika Serikat. Namun, kata Soerjanto, belum bisa disimpulkan sejauh itu, dimana letak kesalahan sebenarnya. "Kami juga belum bisa simpulkan apakah AOA juga yang bikin masalah di Jakarta ke Pangkalpinang, atau sejauh mana AOA ini mengganggu sistem yang lain, kami belum tahu," ujarnya.

Saat ini, KNKT telah mengantongi AOA lama, yang dicopot teknisi Lion Air saat pesawat mendarat di Bali. Selanjutnya, AOA akan diperiksa di pabrikan asalnya yaitu Rosemount Aerospace, Inc, di Chicago, Amerika Serikat. Setelah itu, rekonstruksi penerbangan untuk melihat dampak dari kerusakan AOA inu akan dilakukan di engineering simulator milik produsen asal yaitu Boeing di Seattle, Amerika Serikat.

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

10 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

12 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

12 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

13 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

14 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

15 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

27 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

33 hari lalu

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

Dibutuhkan minimal 329 pesawat untuk melayani lonjakan jumlah penumpang selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

33 hari lalu

Libur Lebaran, Penerbangan Ditambah 415 Ribu Kursi

Delapan maskapai menambah penerbangan hingga 2 ribu penerbangan dengan kapasitas mencapai 400 ribu kursi selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya