Prabowo Bermimpi Stop Impor Pangan, Ini Caranya

Rabu, 7 November 2018 15:20 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, disaksikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan (kiri), menyampaikan pidato saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Qur'an Salafiyah di Demakijo, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, Selasa, 30 Oktober 2018. Kunjungan tersebut sebagai ajang silaturahmi dengan umat Islam di Klaten. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim kajian analisis Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sapto Waluyo mengatakan timnya telah melakukan kajian terkait janji Prabowo untuk menyetop impor bila terpilih sebagai presiden. "Paling penting, produktivitas harus ditingkatkan," ujar Sapto di Restoran Rantang Ibu, Jakarta Selatan, Rabu, 7 November 2018.

Baca juga: Prabowo tentang Ekonomi Rakyat Pas-pasan, Ini Data Credit Suisse

Cara meningkatkan produktivitas, kata dia, misalnya dengan menggalakkan mekanisasi dalam sektor pertanian. Metode tersebut, menurut dia, sudah diterapkan di Jawa Barat kala Gubernur Ahmad Heryawan menjabat.

Disamping itu, mekanisasi juga diikuti dengan pendampingan petani-petani. "Dengan pembenahan sistem di dalamnya, produktifitas akan meningkat," kata Sapto.

Dengan meningkatkan produktifitas, Sapto yakin kebutuhan nasional bisa dipenuhi. Sehingga alih-alih impor, Indonesia bisa menjadi negara pengekspor. Teknologi juga, kata dia, bisa diterapkan pada pergudangan.

"Di Nusa Tenggara Barat, kami lihat masalahnya adalah mereka tidak punya pergudangan yang memadai untuk menyimpan hasil panen," kata Sapto. Sehingga, hasil panen mudah busuk bila tidak segera dikirim.

Sebelumnya, pada acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di Gelanggang Olahraga Gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018, Prabowo Subianto mengatakan, tidak akan memberlakukan impor bila terpilih menjadi Presiden.

“Saya bersaksi kalau saya menerima amanat bangsa Indonesia, saya akan membuat Indonesia berdiri di kaki sendiri. Kita tak perlu impor saudara-saudara, harus mampu swasembada pangan. Tidak perlu kirim Rp 3 miliar lebih untuk bayar bahan bakar,” kata Calon Presiden nomor urut 02 ini.

Persoalan komoditas pangan, ujar Sapto, juga bisa diselesaikan dengan menggalakkan diversifikasi pangan sesuai daerahnya masing-masing. Ia meyakini, tidak seluruh wilayah di Indonesia mengonsumsi beras.

"Buktinya kata Pak Budi Waseso (Kepala Bulog), stok beras kan cukup, tapi semua minta begitu (impor), padahal belum tentu semua memakan beras," kata Sapto.

Perihal bahan pangan lain yang diimpor, misalnya gandum sebagai bahan baku terigu, menurut Sapto, juga bisa diganti. Ia berujar sempat ada riset yang membuktikan gandum dapat disubstitusi dengan sorgum. meski kualitasnya tidak sehalus terigu gandum.

"Enggak apa-apa, masyarakat harus dibiasakan hidup keras, jangan dimanjakan sementara negara menombok," ujar Sapto. "Di saat yang sama ada orang yang mengambil rente, itu kita lawan."

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

2 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

2 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

6 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

7 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

10 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

11 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

11 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya