Jokowi Disarankan Tak Buy Back Saham Indosat Saat Ini karena ...

Rabu, 7 November 2018 10:40 WIB

Calon presiden Joko Widodo dalam rapat kerja nasional Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, di Surabaya, Ahad, 28 Oktober 2018. (Dok. TKN Jokowi-Ma'ruf)

TEMPO.CO, Depok - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disarankan tidak perlu melakukan buy back saham atau membeli kembali Indosat. Guru Besar Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyatakan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memiliki saham Indosat walaupun itu janji pemerintahan Jokowi sebelumnya.

Baca: Jokowi Akan Buyback Saham Indosat

“Stop pembicaraan soal itu, karena itu merugikan kita,” ujar Rhenald seusai acara bedah buku Dibalik Reformasi 1998 karya Laksamana Sukardi di Kampus UI, Depok, Selasa, 6 November 2018.
Mantan Menteri BUMN Laksamana Sukardi dalam buku yang ditulisnya juga membeberkan alasan penjualan Indosat pada era Presiden Megawati.

Menurut Rhenald, Jokowi tidak perlu membeli kembali Indosat karena sebelumnya ada syarat waktu itu bahwa ekonomi minimal sudah tumbuh 7 persen. Syarat berikutnya harga yang ditawarkan oleh pemilik saham masuk kategori wajar. “Kalau kita desak-desak, pasti harga akan mahal.”

Ditambah lagi, Rhenald menjelaskan, kondisi Indosat saat ini sudah cukup lama tidak membagi dividen dan bisnisnya tidak menguntungkan. Saat ini tenaga ahli dengan soft skill mumpuni sudah tidak ada di Indosat. “Dulu indosat itu pabrik eksekutif, sekarang sudah tidak terdengar lagi.”

Advertising
Advertising

Rhenald menuturkan perusahaan telekomunikasi bukan lagi bisnis yang menguntungkan secara ekonomi. Apalagi Indonesia memiliki Undang-Undang Nomor 5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang melarang negara memiliki dua BUMN di bidang telekomunikasi.

“Negara hanya boleh memiliki satu BUMN di bidang telekomunikasi. Untuk menjamin persaingan antar pelaku usaha. Harus berhadapan dengan undang-undang,” kata Rhenald.

Selama masa reformasi, kata Rhenald, Indonesia telah berkomitmen kepada persaingan usaha yang sehat. Jangan lagi persaingan usaha itu ditawar-tawar lagi. “Nanti kembali lagi kita ke oligopoli dan monopoli. Ekonomi jadi tidak sehat."

Belakangan ini sejumlah kalangan mempertanyakan janji Jokowi saat kampanye pada 2014 silam soal rencana buy back saham Indosat, sehingga Indonesia akan kembali memiliki perusahaan tersebut beserta satelit-satelit yang berguna untuk pertahanan nasional. "Ke depan kita buyback Indonesia sehingga menjadi milik kita lagi. Maka itu, ekonomi kita harus tumbuh 7 persen," katanya saat menjawab pertanyaan Prabowo Subianto terkait dengan kebijakan Megawati yang menjual Indosat dalam debat capres di Holiday Inn, Ahad, 22 Juni 2014.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga membela Megawati Soekarnoputri yang saat pemerintahannya menjual Indonesia. Jokowi menilai saat itu ekonomi Indonesia belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi tahun 1998. Indonesia ketika itu, kata Jokowi, masih membutuhkan banyak anggaran.

Baca: Kisah Jokowi Saat Menjajal Kereta MRT: Suaranya Tak Bising

"Saat itu kondisi ekonomi masih belum baik. Jangan bicara saat posisi normal, waktu itu APBN masih berat. Kondisi krisis dan normal itu beda. Tidak bisa disamakan kondisi pada 1998, 2003, dan 2014," kata Jokowi saat itu.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

11 menit lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

56 menit lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

1 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

5 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

7 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

17 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

17 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

19 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya