Kemenpar Incar Devisa Rp 3 T dari Penjualan Paket Wisata di WTM

Selasa, 6 November 2018 09:37 WIB

Pemerintah Bidik Kenaikan Devisa Lampaui Rp 280 Triliun

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata menargetkan 4.225 paket wisata Indonesia akan terjual dalam World Travel Market 2018.

Simak: Pameran Ini Tawarkan Paket Wisata ke Raja Ampat Mulai Rp 3 Jutaan

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kemeterian Pariwisata Agustini Rahayu mengatakan pada tahun lalu, sejumlah 3.521 paket wisata Indonesia terjual dalam acara World Travel Market (WTM) atau naik sebesar 39,4% dari realisasi penjualan paket wisata 2016 yang sebanyak 2.132 paket.

"Tahun ini kami targetkan bisa menjual 4.224 paket wisata dengan perkiraan potensi devisa yang diperoleh Indonesia Rp3,08 triliun," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin 5 November 2018.

Dalam WTM kali ini, sebanyak 53 industri pariwisata Indonesia tengah mengikuti pameran itu. Adapun industri pariwisata yang turut meramaikan acara tersebut terdiri dari hotel, operator tur, agen perjalanan dan Destination Management Company (DMC).

“Ada 9 pemerintah daerah yaitu Provinsi Lampung, Bali, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gorontalo, dan Sumatera Utara, juga ikut mengisi Paviliun Indonesia,” ucapnya.

WTM diselenggarakan di London, Inggris dan berlangsung sejak 5 hingga 7 November 2018. Dengan mengikuti WTM ini, akan mampu mendorong investasi bagi pebisnis pariwisata yang kelak akan memberikan keuntungan berupa devisa bagi Indonesia.

"Inggris masih menduduki peringkat pertama dalam hal jumlah kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) asal Eropa. Di 2016 ada 328.882 wisman asal Inggris berkunjung ke Indonesia lalu meningkat menjadi 361.197 pada 2017. Tahun ini sendiri kami targetkan 390.000 wisman Inggris," tuturnya.

Berdasarkan data BPS, dari Januari hingga September 2018 terdapat 301.700 turis asing atau meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 295.100 wisman.

Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar meminta agar Kementerian Pariwisata memperbesar ruang untuk mengajak agen tour di daerah. Pasalnya selama ini yang kerap ikut dalam pameran pariwisata di luar negeri hanya pemilik hotel saja.

"Kalau hotel mereka bisa pesan lewat online. Yang penting saat ini tour dan travel yang menjual paket wisata agar spending dan perolehan devisa besar," ucapnya.

Berita terkait

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

7 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

1 Maret 2024

AMPHI Mendemo Kemenkeu soal 7 Perusahaan yang Tak Patuhi Aturan Parkir Devisa HasiL Ekspor

AMPHI mendemo Kantor Kemenkeu soal tujuh perusahaan yang dinyatakan tidak mematuhi ketentuan parkir dolar hasil ekspor. Ada tiga tuntutan dalam demo ini.

Baca Selengkapnya

JogjaVaganza 2024, Paket Wisata Baru di Yogyakarta Mulai Ditawarkan

27 Februari 2024

JogjaVaganza 2024, Paket Wisata Baru di Yogyakarta Mulai Ditawarkan

JogjaVaganza mempertemukan pelaku pariwisata di Yogyakarta yang terdiri dari hotel, restoran, destinasi wisata, kampung wisata, dan pusat oleh-oleh.

Baca Selengkapnya

BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

8 Januari 2024

BI Catat Cadangan Devisa RI Capai Rp 2.273 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa RI mencapai Rp 2.273 triliun.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

16 November 2023

Menparekraf Sandiaga: Devisa Pariwisata Sudah Mencapai USD 6 Miliar Lebih

Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, nilai devisa pariwisata pada triwulan III tahun 2023 sudah melampaui target.

Baca Selengkapnya

Setoran Devisa Hasil Ekspor Capai USD 1,9 Miliar, Bos BI: Belum Semuanya

3 November 2023

Setoran Devisa Hasil Ekspor Capai USD 1,9 Miliar, Bos BI: Belum Semuanya

Bank Indonesia mengungkapkan setoran devisa hasil ekspor sumber daya alam mencapai US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 29,89 triliun.

Baca Selengkapnya

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Ini Penyebabnya Menurut Kajian Pengamat

7 Oktober 2023

Rupiah Terus Melemah, Ini Penyebabnya Menurut Kajian Pengamat

Rupiah terus melemah dalam sepekan terakhir. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya