BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berpusat di Jawa

Senin, 5 November 2018 19:04 WIB

Kota Bandung dengan latar Kawasan Bandung Utara (KBU), Rabu, 16 November 2016.

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Jawa masih mendominasi struktur perekonomian Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi triwulan III nasional secara spasial.

BACA: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Diprediksi 5,05 - 5,1 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan Pulau Jawa berkontribusi paling besar dalam membentuk Produk Domestik Bruto Nasional. Kontribusi Pulau jawa tercatat sebesar 58,57 persen.

"Jadi, Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kita dengan pertumbuhan ekonomi 5,74 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 5 November 2018. "Untuk mengubah struktur ekonomi ini perlu waktu yang lama."

BACA: BI: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Kuartal III Diprediksi 6,7 Persen

Advertising
Advertising

Suhariyanto mengatakan beberapa daerah di Indonesia Timur tercatat tumbuh lebih tinggi dari Pulau Jawa. Misalnya saja Maluku dan Papua yang tumbuh 6,87 persen. Namun, kawasan tersebut hanya berkontribusi sebesar 2,5 persen saja terhadap PDB Nasional.

"Sulawesi juga tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Suhariyanto. Tercatat, kontribusi Sulawesi adalah sebesar 6,28 persen dengan pertumbuhan ekonomi 6,74.

Selanjutnya, Sumatera sebagai pulau kedua yang berkontribusi terhadap PDB nasional, dengan kontribusi 21,53 persen, tumbuh 4,72 persen pada triwulan III 2018. Serta, Kalimantan tercatat tumbuh 3,45 persen dengan kontribusi 8,07 persen terhadap PDB Nasional.

Pertumbuhan negatif, kata Suhariyanto, tercatat di kawasan Bali dan Nusa Tenggara. Sebenarnya, di kawasan tersebut, Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur tercatat tumbuh cukup baik. Pertumbuhan ekonomi Bali tercatat 6,24 persen, sementara NTT tercatat 5,14 persen.

Namun, Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur tercatat -13,99 persen. Pertumbuhan negatif itu disebabkan oleh bencana gempa bumi yang sempat melanda provinsi tersebut beberapa waktu lalu. "Penyebab lainnya adalah penurunan produksi dari PT Amman," ujar Suhariyanto.

Secara umum, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional triwulan ini adalah sebesar 5,17 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut tercatat lebih rendah ketimbang triwulan II 2018 yang mencapai 5,27 persen dan lebih tinggi ketimbang triwulan I 2018, yang sebesar 5,06 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,17 persen.

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

3 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

3 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

3 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

4 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

4 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

10 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

11 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya