3 Sebab Inflasi Oktober 2018: Harga Cabai, Bensin dan Sewa Rumah

Kamis, 1 November 2018 13:31 WIB

Ilustrasi cabe rawit. ANTARA/Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan inflasi pada Oktober 2018 ini mencapai 0,28 persen month-to-month (mtm) dan 3,16 persen year-on-year (yoy). Dengan angka tersebut, Kepala BPS Suhariyanto menyebut besaran inflasi tahun ini masih dalam target pemerintah yaitu 3,5 persen plus minus 1 persen.

BACA: BPS: Inflasi Oktober 0,28 Persen Dipicu oleh Kenaikan Harga BBM

"Inflasi Oktober bisa disimpulkan terkendali, hanya saja perlu perhatian khusus pada Desember saat liburan akhir tahun," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 1 November 2018.

Sementara jika dihitung dari awal tahun sejak Januari 2018, Indonesia baru mengalami inflasi sebesar 2,28 persen atau masih lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah. Memang masih tersisa dua bulan lagi, November dan Desember yang biasanya menjadi tren peningkatan inflasi. Tapi, kata Suhariyanto, BPS tidak bisa memprediksi tetap sesuai dengan proyeksi pemerintah. "Silakan tanya ke Bank Indonesia," kata dia.

Menurut Suhariyanto, ada tiga penyebab utama kenaikan harga cabai merah, bensin, dan sewa rumah. Secara umum, kelompok pengeluaran bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Dari angka itu, harga cabe menyumbang inflasi terbesar yaitu sebesar 0,09 persen. "Meski begitu, harga bahan makanan relatif stabil," kata dia.

Advertising
Advertising

BACA: Alasan Ekonom Perkirakan Inflasi Oktober Capai 0,2 Persen

Selanjutnya yaitu kenaikan harga sejumlah jenis harga bahan bakar nonsubsidi per ikut menjadi penyumbang inflasi bulan ini sebesar 0,06 persen. Pada 10 Oktober 2018, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga sejumlah jenis bensin, yaitu Pertalite Rp 9.500 per liter, atau naik Rp 600. Kemudian, Pertamax Turbo yang naik Rp600 menjadi Rp 10,700 per liter. Lalu, Pertamina Dex yang naik Rp500 menjadi Rp 10.500 per liter. Terakhir yaitu kenaikan harga sewa rumah yang menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen karena naiknya harga semen dan beton.

Sementara itu, BPS mencatat, seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan pada bulan ini. Tiga kelompok yang menjadi penyumbang terbesar pada inflasi 0,28 persen adalah pertama kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,1 persen; kedua yaitu kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,05 persen. Lalu kelompok ketiga yaitu transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

4 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

5 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya