Usai Kecelakaan, Lion Air Klaim Jumlah Penumpang Tak Berkurang

Kamis, 1 November 2018 11:54 WIB

Lion Air Pesan Ratusan Pesawat Boeing Untuk Peremajaan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Maskapai penerbangan Lion Air mengklaim usai kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin lalu jadwal penerbangan Lion Air tetap berjalan normal. Selain itu tidak ada penurunan jumlah penumpang.

Baca: Tak Hanya Pesawat, Kebiasaan Pilot Lion Air Akan 'Dicek' KNKT

"Penerbangan kita tetap normal karena jumlah penumpang sama seperti biasa, tidak ada penurunan yang signifikan," kata Airport Manager Lion Air, Maulan Nursyamsu, di Pangkalpinang, Kamis, 1 November 2018.

Maulan mengatakan dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang, dalam satu hari jadwal terbang maskapai Lion Air rute Pangkalpinang-Jakarta enam kali, satu kali rute Pangkalpinang-Batam, dua kali Pangkalpinang-Palembang, dan satu kali Pangkalpinang-Tanjung Pandan. Untuk harga tiket maskapai juga masih normal mulai dari Rp 354 ribu per penumpang tergantung tujuan daerah.

Lebih jauh Maulan juga menyebutkan di hari keempat setelah kecelakaan Lion Air JT 610, tidak ada dampak buruk untuk jadwal penerbangan. "Hingga saat ini penerbangan masih normal. Tidak ada penumpang yang langsung melakukan cancel penerbangan, hanya ada satu dua orang saja yang membatalkan diri karena memang ada kesibukan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun jumlah petugas maskapai Lion Air, menurut Maulan, juga tidak ada perubahan atau penambahan khususnya di Pangkalpinang karena operasional maskapai berjalan normal. "Operasional kita juga berjalan normal. Tidak ada penambahan personel atau petugas lain," katanya.

Sebelumnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan investigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang berisi pemeriksaan terhadap manajemen pilot dan teknisi. Wakil Ketua KNKT, Haryo Satmiko, mengatakan komite tengah mengumpulkan data pendukung terkait pengelolaan pesawat.

"Soal direktur teknik dan teknisi, ya kami wawancara mendalam," ujar Haryo kepada Tempo, Rabu 31 Oktober 2018.

Dia membenarkan adanya langkah khusus dari pemerintah untuk memastikan penyelidikan berjalan lancar. Namun keputusan pemberlakuannya, menurut Haryo, adalah domain Kementerian Perhubungan.

Penyelidikan terkait aspek manajerial dilakukan bersamaan dengan pencarian data kotak hitam (black box) pesawat Lion beregistrasi PK-LQP yang masih hilang di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sejak Senin lalu. Pergerakan pesawat yang mengangkut 181 penumpang dan 7 awal itu diindikasi tak wajar, beberapa saat usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Baca: Hasil Pemeriksaan Boeing 737-8 Max Pasca Lion Air Jatuh Diungkap

Demi investigasi, manajemen Lion Air menuruti regulator untuk mencopot Direktur Teknik di perseroan, hingga waktu yang belum ditentukan. Posisi yang dipegang Muhammad Asif itu dialihkan ke pelaksana tugas, Muhammad Rusli.

ANTARA | YOHANNES PASKALIS

Berita terkait

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

3 jam lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

2 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

3 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

4 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

7 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

7 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

7 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya